Dokumentasi Kegiatan
Melalui Blog
Resume
Kuliah Pertemuan kesebelas
Belajar
Menulis Gelombang 12
Pertemuan
11 : Rabu, 24 Juni 2020
Waktu : Pukul 19.00 – 21.00 WIB
Pemateri : Dedi Dwitagama
Topik : Dokumentasi Kegiatan Melalui
Blog
Peresume : Dra. Arnita Budi Siswanti, M.Hum
Rabu, tanggal 24 Juni 2020 merupakan
pertemuan ke-sebelas, kelas belajar menulis online gelombang 12 bersama Om Jay.
Kali ini nara sumbernya adalah Bapak Dedi Dwitagama. Saat ini beliau mengajar
Matematika di SMKN 50 Jakarta. Informasi lebih lengkap tentang Pak Dedi, dapat
disimak di blog beliau http://dedidwitagama.wordpress.com/about
Pak Dedi adalah seorang Pendidik, Trainer, Nara
Sumber dan Motivator bidang Pendidikan, Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, HIV/
AIDS, Kepemimpinan, Public Speaking,
Teknologi Informasi, Menulis Kreatif/ Creative
Writing, Pendidikan Karakter dan Komunikasi/ TIK.
Pengalaman Pak Dedi di dunia pendidikan, dapat
dijelaskan sebagai berikut. Beliau menjadi Guru di Sekolah Teknologi Menengah
Negeri 39 Jakarta selama tujuh belas tahun. Pada tahun 2005 menjadi Kepala
Sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Jakarta. Tahun 2009 menjabat sebagai
Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 36 Jakarta, sekolah khusus
di mana terdapat Program Studi Nautika Kapal Penangkap Ikan, Teknik Kapal
Penangkap Ikan dan Agribisnis Perikanan. Pada November 2011, beliau menjadi
Kepala Sekolah di SMKN 29 Penerbangan Jakarta yang merupakan satu-satunya
sekolah Penerbangan Negeri di Jakarta hingga akhir tahun 2012, saat ini beliau menjadi
Guru Matematika di SMKN 50 Jakarta. Motto beliau adalah Learning, Training,
Motivating, Inspiring, Empowering People.
Pak Dedi mengawali kuliah malam ini dengan
menyampaikan pengertian tentang blog.
Apa
itu blog?
Blog
adalah catatan atau dokumentasi seseorang atau sebuah organisasi yang
ditayangkan di internet berbasis web dan bisa diakses oleh orang-orang di seluruh
dunia. Media blog pertama kali dipopulerkan oleh Blogger.com, yang dimiliki
oleh Pyra Labs sebelum akhirnya diakuisisi oleh Google pada akhir tahun 2002. Sejak
saat itu, banyak terdapat aplikasi-aplikasi yang bersifat sumber terbuka yang
diperuntukkan kepada perkembangan para penulis blog tersebut.
Pak Dedi mulai menulis di blog sejak 2005.
Blog beliau berisi dokumentasi perjalanan dari Sabang sampai Merauke dan beberapa
negara di dunia. Bagi bapak/ ibu yang memiliki hobi fotografi, bisa berteman dengan
Pak Dedi di instagram https://www.instagram.com/dwitagama/,
sedangkan bagi penggemar youtube, bisa berteman dengan beliau di https://www.youtube.com/user/dwitagama.
Blog pertama Pak Dedi tahun 2005, masih
tayang hingga saat ini yaitu: https://dwitagama.blogspot.com.
Pada tahun 2007, beliau hijrah ke wordpress, karena ketika tahun 2007 wordpress
muncul, seperti pola di dunia teknologi, edisi terbaru umumnya memiliki banyak
kelebihan dan keunggulan dibanding pendahulunya, dan sekarang wordpress sudah
ada app nya di android dan iphone. Blog wordpress beliau dapat dilihat di https://dedidwitagama.wordpress.com.
Blog
beliau dilihat hampir dua juta kali dengan pengunjung hampir 600.000. Beliau
juga ngeblog di kompasiana, bisa dilihat di https://www.kompasiana.com/dwitagama
Posting terakhir beliau tentang balita
yang sudah pandai merokok, termasuk di depan ibu dan adiknya. Yang membuat kita
prihatin bahwa anak SD yang merokok di Indonesia sekarang sudah biasa, anak
balita pun sudah banyak yang merokok, bisa dilihat di https://dedidwitagama.wordpress.com.
Manfaat
Blog
Manfaat blog bagi Pak Dedi yang utama
adalah mendokumentasikan kegiatan, perjalanan, ide-ide, keresahan, atau apa
saja yang bisa disampaikan secara lisan pada kegiatan rapat-rapat di sekolah
atau yang tidak bisa disampaikan pada siapapun. Bagi beliau, blog seperti
keranjang yang beliau titipi di dunia maya. Pak dedi memiliki hobby fotografi
dan mendokumentasikannya pada blog khusus https://fotodedi.wordpress.com,
sejak zaman belum ada instagram.
Malam ini kuliah agak berbeda dengan sebelumnya
karena Pak Dedi mempersilahkan peserta bertanya ketika sesi kuliah sedang
berlangsung. Saya agak kerepotan juga membuat resume karena chat di WA group tertindih dengan
pertanyaan para peserta yang bertanya dengan semangat. Setelah pertanyaan
menumpuk, Ibu Fatimah sebagai moderator menutup chat sementara dan memberi
kesempatan kepada Pak Dedi untuk menjawab pertanyaan peserta. Kuliah menjadi
seru dan terjadi interaksi secara langsung antara Pak Dedi dan peserta diklat
belajar menulis.
Pak Dedi menulis apa saja dan kapan saja
saat ide muncul, misalnya saat beliau menunggu anak di lokasi parkir
sekolahnya, sambil mendengarkan musik di mobil, beliau menulis dengan menggunakan
HP dan tidak perlu diedit, langsung ditayangkan saja. Beliau memberikan saran
supaya kita berusaha semakin sering menulis, karena pengalaman menulis secara
otomatis akan meningkatkan mutu tulisan, plus sering-sering berkunjung ke blog
teman sebagai pembanding. Membalas komentar pembaca blog kita, akan
meningkatkan motivasi ingin menulis lagi dan lagi, perasaan kita menjadi happy.
Beliau kurang suka membuka group WA, tetapi lebih senang membuka portal resmi
yang minim hoax, jarang ngerumpi, lima belas menit sebelum absen pulang, beliau
berusaha memposting tulisan atau menjadwalkan untuk terbit minggu depan.
Pak Dedi
memberikan beberapa tips untuk meningkatkan kemampuan menulis kita, antara
lain:
1.
Menulis apa
saja dan kapan saja ketika ada ide, langsung ketik di HP dan kirim.
2. Berusaha
untuk sering menulis, karena
pengalaman menulis secara otomatis akan meningkatkan mutu tulisan kita.
3.
Sering
berkunjung ke blog teman-teman kita sebagai pembanding dan menambah referensi.
4. Membalas
komentar pembaca blog kita, karena hal itu akan meningkatkan motivasi kita untuk
menulis dan menulis lagi. Perasaan kita menjadi senang.
Kompasiana.com
Ada pertanyaan yang menarik dari salah
satu peserta. Bagaimana cara memposting artikel atau tulisan kita di
kompasiana.com? Pak Dedi menjelasknan caranya adalah memposting dahulu tulisan
kita di kompasiana.com baru di copy paste untuk blog kita yang lain. Karena
jika sudah terlanjur di posting di blog kita yang lain, baru di copy paste
dikirim ke kompasiana.com, tulisan akan dihapus oleh adminnya. Karena kompasiana.com
mempunyai sistem yang bisa mengetahui apakah tulisan kita sudah tayang di
tempat lain atau belum.
Seperti
apa buku yang menarik?
Menurut Pak Dedi, buku yang menarik itu
sangat subyektif, namun ada beberapa hal yang dapat digunakan sebagai tolok
ukur apakah buku kita itu menarik atau tidak, yaitu dengan cara:
1. Menempatkan
diri kita sebagai pembaca buku yang kita tulis.
2. Mengamati
apakah tulisan kita menarik atau tidak.
3. Menjawab
secara jujur dari masukan yang diberikan.
4. Minta
tolong teman atau keluarga untuk menilai buku kita.
5. Memperbaiki
jika ada kekurangan dan segera diterbitkan, karena jika dikoreksi
berulang-ulang pasti selalu ada kekurangan.
Blogspot.com
atau Wordpress.com?
Pemilihan penggunaan blogspot.com ataukah
wordpress.com itu tergantung selera. Beberapa orang menyukai menggunakan
blogspot.com, sementara orang lain lebih suka menggunakan wordpress.com. Kalau
Pak Dedi lebih suka menggunakan wordpress.com. Bagaimana seandainya ingin
berpindah dari blogspot.com ke wordpress.com atau menggunakan keduanya? Menurut
Pak Dedi kita bisa memindahkan tulisan kita dari blogspot.com semuanya bisa dipindah
ke wordpress.com, jadi langsung banyak isinya atau kita juga bisa menggunakan
keduanya sekaligus. Kalau saya hanya memilih salah satu saja, karena
keterbatasan kemampuan saya...hehe.
Kesimpulan
Kuliah yang sangat menarik dan interaktif.
Dari pemaparan Pak Dedi malam ini, dapat disimpulkan bahwa:
1. Blog
berisi dokumentasi kegiatan, perjalanan, ide-ide, kebahagiaan atau apa saja kita
sukai dan bisa disampaikan pada siapapun.
2. Dengan sering menulis di blog,
keterampilan menulis kita akan semakin terasah.
3. Kita dapat memilih blog yang sesuai dengan keinginan
kita, misal blogspot.com atau wordpress mengikuti perkembangan zaman.
4. Kita juga dapat mengirim tulisan kita ke kompasiana.com
dengan memenuhi persyaratan yang diberikan oleh kompasiana.com.
5. Menulislah sesering
mungkin agar keterampilan menulis kita meningkat dan menarik.
6. Apabila tidak ada ide untuk menulis, berkunjunglah ke blog
teman kita sebagai pembanding atau referensi. Setelah mendapat ide, langsung
menulis dan kirim.
7. Dokumentasikan kegiatan-kegiatan kita atau foto-foto
kita di blog sebagai sejarah dari hidup kita yang kelak dapat dijadikan buku.
8. Gunakan waktu seefektif mungkin untuk kegiatan yang
positif, salah satunya dengan menulis di media sosial.
Demikianlah resume yang saya buat kali
ini, semoga bermanfaat. Masukan dan saran dari rekan-rekan sangat saya harapkan
demi perbaikan tulisan ini. Terima kasih. Salam Literasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar