Kamis, 17 September 2020

Menulis Buku Bersama Bu Iin

 

Narasumber                : Dra. Musiin, M.Pd.
Moderator                   : Bu Kanjeng
Penulis Resume          : Arnita Budi Siswanti

Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai 

tetapi untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna

dengan cara yang sempurna”

Blog Kang Robby (http://robbie-alca.blogspot.com/)

Ibu Dra. Musiin, M.Pd., atau biasa dipanggil Bu Iin oleh orang-orang di sekitarnya memiliki hobi membaca buku, menulis, travelling  dan memasak. Beliau lahir di Kediri pada tanggal 6 Juli 1970  dan merupakan seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan Kediri sejak tahun 1998.

Beliau pertama kali masuk sekolah di tahun 1977-1983 di SDN Kras I Kediri. Kemudian setelah lulus melanjutkannya ke SMPN Kras dari tahun 1983-1986 dan  melanjutkan ke SMAN 4 Kediri lulus tahun 1989. Beliau kuliah di IKIP Negeri Malang Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Pendidikan Strata II ditempuh di Universitas Negeri Surabaya Jurusan Pendidikan Bahasa dan Satra mulai tahun 2006-2009. 

Kecintaan akan profesi guru Bahasa Inggris membawanya menempuh Short Course di SEAMEO RELC Singapura tahun 2015. Pengalaman mengajar dimulai dari menjadi dosen pada tahun 1994 di STKIP PGRI Jombang, STIE Dewantara Jombang dan tutor bagi pekerja asing di PT Chiel Jedang Jombang.

Di lingkungan dunia pendidikan, Bu Iin aktif sebagai tim pengembang mata pelajaran Bahasa Inggris dan tim penilai angka kredit guru di tingkat Kabupaten Kediri. Selain mengajar, Bu Iin juga seorang founder organisasi swadaya masyarakat YAPSI yang berdiri sejak tahun 1991. Organisasi ini bergerak dalam bidang:

1.  Pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya UMKM bekerja sama dengan Bank Indonesia Surabaya.

2.  Pemberian bantuan pangan bagi masyarakat miskin, posyandu, anak sekolah bekerja sama dengan World Food Program (UN-WFP) di wilayaj Surabaya, Gresik dan Sidoarjo

3.  Pemberian bantuan susu bagi anak-anak SD bekerja sama dengan Susu Ultra dam Departemen  Pertanian Amerika Serikat.

4.  Pelatihan Sekolah Ramah Anak  bagi guru-guru SD di Kabupaten Sampang bekerja sama dengan UNICEF.

5.  Pendidikan  lingkungan dan daur ulang sampah bekerja sama dengan Tetra Pak Indonesia dan TP UKS Propinsi Jawa Timur.

6.  Pengadaaan perpustakaan kampung, dan toilet di kampung-kampung Surabaya donasi dari UN WFP.


Beliau telah sukses menerbitkan bukunya di penerbit mayor dan berbagi pengalamannya kepada kita.

Proses mulai menulis sampai menerbitkan buku Bu Iin berjudul LITERASI DIGITAL NUSANTARA, sama dengan yang telah disampaikan oleh Ibu Tere dan Bapak Roma. Beliau bertiga menerima tantangan dari Prof. Eko di saat beliau menjadi narsum dan malam itu juga Bu Iin membuat outline buku dari judul yang telah diberikan Prof. Eko.

Outline yang disampaikan oleh Bu Iin adalah sebagai berikut:

1.  Pengguna Internet di Indonesia

2.  Media Sosial

3.  Literasi Digital

4.  Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara

5.  Literasi Digital untuk Membangun Digital Mindset Warga +62

Keesokan harinya Prof Eko memberi Bu Iin cover buku yang akan ditulis.

Cover edisi awal buku Bu Iin

Semangat Bu Iin langsung berkobar untuk segera menyelesaikan buku tersebut. Bekal yang digunakan untuk menulis buku adalah surat kabar, buku-buku dan penelusuran referensi di Internet. Bu Iin berusaha menyisihkan 10% dari TPP yang diterima untuk pengembangan diri yakni dengan berlangganan surat kabar, berlangganan Wifi dan membeli buku-buku yang menambah wawasan pengetahuan beliau. Beliau tidak hanya membeli buku-buku yang berhubungan dengan mapel Bahasa Inggris, namun semua buku dari berbagai bidang ilmu yang menarik untuk dibaca akan dibeli.

Selama ini Bu Iin hanya menjadi pembaca yang baik. Seandainya menulis, beliau menulis PTK, jurnal, proposal, laporan untuk kepentingan pekerjaan saja, tidak pernah terlintas di benak untuk menulis dan menerbitkan buku apalagi di Penerbit Mayor. Namun, di awal tahun 2020, beliau membuat perencanaan akan menulis buku di SKP. Dan keajaiban itu datang dengan mengikuti Kelas Menulis Om Jay. Bu Iin jadi ingat dengan buku yang berjudul  The Secret (Law of Attraction) karya Rhonda Byrne, buku ini bercerita tentang rahasia kekuatan pikiran atau gaya tarik menarik di alam semesta. Pikiran Bu Iin di awal tahun adalah menulis buku, atas kehendak Allah beliau dituntun mengikuti kelas menulis dan berhasil menulis buku di penerbit Mayor. Alhamdulillah.

Dalam kesempatan ini Bu Iin mengajak Bapak Ibu penulis hebat untuk mengikuti proses memasak buku berjudul LITERASI DIGITAL NUSANTARA. Seandainya buku itu sepiring hidangan, kami diajak berbelanja, meracik dan memasaknya. Semoga bisa memberi pengalaman tersendiri.

Cover buku Bu Iin dari Penerbit Andi

Isi buku tersebut berasal dari materi yang disampaikan Prof Eko Indrajit di Ekoji Channel  (https://www.youtube.com/watch?v=8oMCQspJOII) yang berjudul Digital Mindset. Materi ini kemudian dikembangkan oleh Bu Iin berdasarkan referensi baik itu surat kabar, buku dan informasi yang ada di internet. Selain itu pengamatan dalam kehidupan sehari-hari juga sangat berperan dalam penulisan buku ini.

Bu Iin tertarik menulis materi ini karena berdasarkan data yang dirilis Data Statistika menunjukkan bahwa Indonesia masuk dalam 10 negara dengan pengguna internet terbesar di dunia. Indonesia berada di peringkat kelima dengan pengguna internet sebanyak 143,26 juta per Maret 2019.

Di Bab 1 ada 2 pembahasan yang ditulis oleh Bu Iin yakni:

Dalam memaparkan data-data tentang pengguna internet, Bu Iin menggunakan data hasil survey APJII. APJII adalah Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. Hasil survei tersebut digunakan sebagai data penulisan dan dipaparkan berdasarkan pengamatan dan referensi yang lain. Berikut adalah infografis yang dicantumkan di buku Bu Iin.

Berdasarkan data tersebut nampak pengguna terbesar adalah generasi Z (data tahun 2018). Kemungkinan besar karena PJJ di era pandemi Covid-19, generasi Apha juga mulai menjadi pengguna dalam prosentase yang besar.

Pembahasan tentang jumlah dan karakteristik masing-masing generasi ini sangat menarik karena berdasarkan tahun kelahiran dan kondisi tumbuh kembang mereka sangat mempengaruhi perilaku dalam berinternet.

Generasi yang lahir antara tahun 1995-2010 adalah Generasi Z atau dikenal dengan iGeneration atau Generasi Net. Mayoritas anggota generasi ini masih di bangku sekolah dan kuliah, hanya sebagian kecil saja yang masuk ke dunia kerja. Gadget dan internet telah menjadi bagian dari kehidupan mereka sejak kecil. Implikasinya mereka menyukai hal yang instan, kenyamanan dan multi tasking. Popularitas diperoleh di berbagai media sosial melalui unggahan-unggahan yang menunjukkan style mereka. Hedonisme sudah menjadi urat nadi yang tidak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari. Mereka menyukai berbelanja secara online sekaligus pelaku industri ekonomi kreatif di dunia maya. Uang tidak lagi untuk investasi seperti yang dilakukan generasi sebelumnya, namun untuk keperluan fashion, travelling dan kuliner.

Bab 2 buku Bu Iin berisi tentang Media Sosial, seperti gambar di bawah ini.

Berdasarkan hasil survei APJII tahun 2018, alasan warganet +62 menggunakan internet adalah berkomunikasi, bermedia sosial dan mencari informasi tentang pekerjaan. Murid-murid Bu Iin jika diajak menggunakan platform Google Classroom dalam pembelajaran selalu mengatakan bahwa paketan yang dibeli adalah paketan media sosial.

Di Bab 2, materi yang ditulis oleh Bu Iin adalah sebagai berikut.

Berdasarkan data yang dirilis We Are Social,Hootsuite, 2020 beberapa media sosial yang sering dipakai adalah sebagai berikut.

Pembahasan mengenai media sosial mencakup:

1.  Pengertian

2.  Jenis-jenis media sosial

3.  Kelebihan dan kekurangan media sosial

Menurut data yang diperoleh Bu Iin, penggunaan internet yang tidak dimbangi dengan kecerdasan digital akan mengakibatkan pengguna internet menjadi korban kejahatan digital atau bahkan menjadi pelaku kejahatan digital. Di Indonesia UU yang mengatur tentang Informasi Elektronik dan Transaksi Elektronik disebut dengan UU ITE. UU ITE Pasal 27 adalah pasal pasal yang sering dilanggar oleh warganet, Isi dari UU ITE pasal 27 seperti gambar berikut ini.

Untuk melengkapi pembahasan tentang dunia media sosial, di bagian akhir Bab 2, Bu Iin memaparkan tentang jenis-jenis kejahatan siber yang mayoritas sasaran empuknya dalah anak-anak usia 15-19 tahun. Anak anak pada usia yang sangat rawan.

Daftar kejahatan di dunia maya

Penjelasan tentang masing-masing jenis kejahatan di dunia maya beserta contoh kasusnya akan ditemukan  di Bab 2 bagian akhir. Bagaimanakah isi Bab 3. 4 dan 5?

Pembaca dipersilahkan memesan BUKU CERDAS berjudul LITERASI DIGITAL NUSANTARA untuk menambah wawasan dan koleksi buku kita.

Bu Iin yakin, Bapak Ibu peserta group menulis Gelombang 15 akan mampu menulis dan menerbitkan buku di Penerbit Mayor.  Sebagai penutup presentasi, Bu Iin mengutip ungkapan yang ditulis di blog Kang Robby (http://robbie-alca.blogspot.com/)


























CLBK Bersama Pak Roma

Narasumber              : Yulius Roma Patandean, S.Pd.
Moderator                 : Bu Kanjeng
Penulis Resume        : Arnita Budi Siswanti

“Bila kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka MENULISLAH.

Sehingga hidup ini lebih mulia untuk sesama”.

(Al Ghazali)

Istilah CLBK sangat familiar di telinga kita. Penulis membayangkan singkatan dari CLBK adalah Cinta Lama Bersemi Kembali atau istilah anak zaman now, bisa diplesetkan menjadi Cita Lama Belum Kelar. Apakah demikian yang disampaikan oleh Pak Roma? Bapak yang murah senyum ini. Mari kita simak bersama. Berikut ini adalah profil dari Pak Roma.

Nama Lengkap                       : Yulius Roma Patandean, S.Pd.
Tempat/ Tanggal Lahir           : Tana Toraja, 6 Juli 1984
Unit Kerja                               : UPT SMAN 5 Tana Toraja
No. HP/WA                            : 0813 5563 2823
Email                                      : romapatandean@gmail.com
Facebook                                : Yulius Roma Patandean
YouTube                                 : Roma Patandean
Instagram                                : romapatandean
Blog                                        : https://romadean.blogspot.com  

  https://romapatandean.wordpress.com

Selain sebagai guru, sering pula Pak Roma diundang untuk menjadi juri pada Lomba-lomba Debat bahasa Inggris tingkat SMA dan Lomba Story Telling tingkat SMP di Kabupaten Tana Toraja. Pernah menjadi dosen tidak tetap di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia Toraja, sebagai Tutor di Universitas Terbuka dan sebagai Fasilitator Belajar di Yayasan Trampil Indonesia.

Saat ini beliau diberi tugas tambahan di organisasi tercinta kita, PGRI, sebagai Wakil Sekretaris PGRI Kabupaten Tana Toraja dan Sekretaris Perwakilan YPLP PGRI Kabupaten Tana Toraja.

 

Pada kesempatan ini, Pak Roma bercerita perihal bisa menerbitkan buku di penerbit mayor.

Pada satu kesempatan, pemateri pelatihan adalah Prof. Richardus Eko Indrajit. Topik materinya adalah menulis dalam satu minggu. Pak Roma pun sempat bertanya ke Prof. Eko, dan diberi tantangan malam itu dari Prof. Eko, "Apakah Pak Yulius mau menulis bersama saya?" Tentu saja tawaran dan kesempatan emas itu disambut gembira oleh Pak Roma. Menurut beliau, proses menulisnya persis seperti yang telah disampaikan oleh Ibu Tere.

Ketika telah diumumkan oleh Penerbit ANDI bahwa naskah yang ditulis oleh Pak Roma lolos untuk diterbitkan, beliau menangis dan menghubungi Prof. Eko lewat pesan di WA, "Terima kasih Prof. Jujur saya menangis Prof,” beliau menyampaikan kepada Prof. Eko. Beliau berterima kasih atas bimbingan Prof. Eko. Pak Roma terharu karena merasa seorang anak kampung, ternyata bisa menulis buku. Berikut ini adalah buku Pak Roma bersama Prof. Eko Indrajit, berjudul “Digital Transformation.”

Belajar dari pengalaman dan berbagai kegiatan yang dilakukan selama ini hingga menulis, Pak Roma menyebutnya dengan istilah CLBK.

Istilah CLBK telah menjadi populer di era milenial ini. Terutama di kalangan kawula muda. Dalam afmofsir asmara, Cinta Lama Bersemi Kembali tentunya sah-sah saja. Selama kedua sejoli menikmati proses dan tujuannya.

CLBK ala Pak Roma, dipanjangkan menjadi sebuah ajakan sekaligus perintah untuk diri Pak Roma, yakni: COBA, LAKUKAN, BUDAYAKAN dan KONSISTEN. Frase ini sederhana, namun sangat mengikat beliau. Kalau Omjay mengatakan "Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi", maka Pak Roma pasang alarm untuk diri sendiri, "Tuailah hasil selama masih sanggup CLBK."

COBA

Tak ada satu pun usaha yang berhasil jika tidak mencobanya lebih dahulu. Setiap tawaran pekerjaan dan amanah yang diberikan kepada pak Roma, beliau jarang menolaknya selama ada kaintannya dengan dunia mengajar. Sama halnya dengan menulis, memulainya kadang susah, terutama dalam membangun ide lalu mencurahkannya kalimat demi kalimat. Mencoba berulang-ulang akan melatih kita memproduksi untaian kata-kata yang menghasilkan kalimat bermakna.

LAKUKAN

Ketika kita sudah mencoba, telah menemukan rasa dan keunikan tulisan kita, maka harus terus dilakukan agar ide kita tidak mengendap seiring berlalunya waktu. Jika ada kendala, dan kita berhenti menulis saat itu, maka saat itu juga semangat menulis kita berhenti. Jadi Pek Roma memaksa diri untuk menulis, hingga kini. Menulis apa saja, intinya harus ada sesuatu yang tersimpan di draft tulisan blog beliau atau tersimpan di laptop.

BUDAYAKAN

Menulis harus menjadi budaya kita. Menjadi bagian dari cara hidup kita. Menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan kita. Jadi, budayakan menulis, sehingga menjadi panggilan beraktivitas setiap hari.

KONSISTEN

Tak ada karya yang terselesaikan dengan baik tanpa konsistensi. Konsisten dalam menulis adalah misi untuk mencapai visi seorang penulis, yakni menghasilkan sebuah karya tulisan yang bisa memberi inspirasi bagi banyak orang. Bagaimana cara Pak Roma konsisten? Memaksa menulis setiap hari, minimal menulis tugas untuk siswa di blog atau upload gambar. Selain itu, Pak Roma aktif membeli buku secara online. Jika kesulitan mengembangkan ide, maka beliau cari bukunya di OLSHOP.

Jadi, jangan takut CLBK, namun nikmatilah prosesnya dan syukuri hasilnya.

Pak Roma banyak terinspirasi oleh para narasumber di grup pelatihan kita ini. Beliau melakukan kiat prof Eko untuk menulis setiap hari, kalau bisa satu halaman sebelum tidur. Kemudian memaksimalkan waktu di hari Sabtu dan Minggu. Selain itu beliau juga praktikkan kiat dari bapak Budiman Hakim tentang Cerpenting. Menuliskan semua apa yang kita lihat yang nantinya akan sambung menyambung menjadi tulisan yang bermakna. Semoga di lain kesempatan beliau hadir di grup ini dengan materi tersebut. Selebihnya, Pak Roma mengetik satu paragraf di handphone sebelum tidur. Jam berapa pun beliau akan tidur, sebelum berlabuh ke pulau kapuk, pasti ada tulisan beliau di HP satu paragraf. Ketika ada kesempatan beliau melengkapinya.

Nah, inilah beberapa kiat yang dilakukan oleh Pak Roma, hingga beliau pun menyelesaikan tantangan kedua dari Prof. Eko. Beliau menyelesaikan tulisan dengan judul “Flipped Classroom” dalam jangka waktu satu bulan. Naskahnya sudah dikirimkan ke prof. Eko.

Berikut ini adalah dua sinopsis buku Pak Roma:

Buku DIGITAL TRANSFORMATION hadir dengan maksud membuka wawasan akan pentingnya mengubah mindset untuk bertransformasi, mengambil peran dan memposisikan diri dalam perubahan teknologi digital yang begitu pesat dalam dunia bisnis dan pendidikan. Selain itu buku ini memberi gambaran bagaimana membangun kampus dan sekolah yang cerdas ditinjau dari penggunaan teknologi digital, nature dan budaya. Serta bagaimana menerapkan cyber pedagogy dalam proses pembelajaran. Buku ini bisa dijadikan referensi untuk para pelaku bisnis, pelaku pendidikan, dosen, kepala sekolah, guru, dan mahasiswa terkait transformasi digital.

Sementara buku kedua Flipped Classroom

Belajar tanpa PR di rumah adalah kerinduan anak didik kita. PR dikerjakan di kelas tatap muka bisa saja menjadi hal baru bagi para pendidik. Flipped Classroom adalah buku tentang strategi membalikkan kelas dalam melakukan pembelajaran. Buku ini berisi berbagai tips bagaimana membalikkan kelas, sehingga siswa mampu berpikir kritis, lebih kreatif, mandiri dan mampu berkolaborasi. Peserta didik dimungkinkan untuk mampu menguasai konten pelajaran sesuai dengan kecepatan mereka masing-masing. Buku ini diperuntukkan bagi siapapun yang mencintai pendidikan, baik dosen, guru maupun para orang tua yang ingin mengetahui seperti apa model kelas terbalik.

Untuk menularkan literasi ke siswa, Pak Roma mulai membiasakan menulis materi pelajaran di blog kemudian mengirimkannya ke siswa untuk dipelajari dan ini sangat mendukung proses PJJ saat ini. Selebihnya, memberikan bahan bacaan ke siswa setiap malam sebelum pertemuan di kelas virtual esok hari. Ini bagian dari flipped classroom.

Bagaimana melawan malas dan kelelahan?

Terkadang kita sudah di depan laptop malah ketiduran. Saran Pak roma, bangun komitmen, semangat dan motivasi diri sendiri, bahwa ada hasil yang harus dicapai dalam proses menulis ini. Kalau kelelahan, biasanya Pak Roma tidur dulu. Walaupun itu jam 5 sore pulang dari sekolah. Diusahakan tidur. Bangun sekitar jam 7 malam. Saya merasa segar kembali.

Kesimpulan dari Pak Roma:

Jangan lelah untuk Coba, Lakukan, Budayakan dan Konsisten dalam menulis. Setiap usaha kita, pastinya akan bermuara pada hasil yang optimal mana kala kita senantiasa mau belajar, membangun komitmen dan memotivasi diri. Menulislah sebagai proses kehadiran kita untuk membawa kabar baik tentang ilmu kehidupan. Menulis adalah proses kehadiran kita untuk membawa kabar baik tentang ilmu kehidupan. Apa pun yang kita tulis pastinya ada hubungannya dengan proses hidup kita.

 

 

 

 

 



 


Menulis Buku Bersama Bu Iin

  Narasumber                : Dra. Musiin, M.Pd. Moderator                   : Bu Kanjeng Penulis Resume          : Arnita Budi Siswanti “...