Kamis, 23 Juli 2020

Menulis dengan Motif 3G


Menulis dengan Motif 3G

Resume Kuliah Pertemuan kesembilan belas


Belajar Menulis Gelombang 12
Pertemuan 19 : Senin, 13 Juli 2020
Waktu              : Pukul 19.00 – 21.00 WIB
Pemateri          : Jumanto
Topik                : Menulis dengan Motif 3G
Peresume        : Dra. Arnita Budi Siswanti, M.Hum
                          (arnita.znt@gmail.com)



Senin, tanggal 13 Juli 2020 merupakan pertemuan ke-sembilan belas, kelas belajar menulis online gelombang 12 bersama Om Jay. Pertemuan dibuka oleh Om Jay yang mempersilahkan Ibu Sri Sugiastutik sebagai moderator dan nara sumber kita malam ini adalah Bapak Drs. Jumanto, M.Pd. Beliau adalah Pengawas Sekolah Kabuparen Rembang yang juga menjabat sebagai ketua PGRI Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.



Bapak Jumanto lahir di Sragen, pada tanggal 21 Januari tahun 1966. Beliau dapat dihubungi melalui nomor telepon (0295) 6980952/ 081228479811 atau melalui surel:  pgrirembang17@gmail.com.

Bapak Jumanto mengawali rutinitas menulis dari menulis puisi. Menurut beliau menulis puisi itu mudah. Setiap ada ide maka akan beliau tulis. Selingan dari menulis puisi kadang menulis cerita pendek.

Tahun 2004, Bapak Jumanto ditantang oleh Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, guru beliau yang sudah seperti orang tua sendiri, membimbing beliau menulis Buku Ajar. Prof. Sarwiji Suwandi memberikan tantangan karena Bapak Jumanto selaku guru juga meneliti buku-buku pelajaran yang dipakai di sekolah. Dengan bimbingan Prof. Sarwiji, Bapak Jumanto dapat menyelesaikan 3 buku ajar untuk SMP dan 5 buku ajar untuk SMA.

Satu bulan pertama, bapak Jumanto hanya menyelesaikan 1 buku ajar untuk kelas VII SMP/ MTs. Buku ajar untuk  kelas VIII dapat diselesaikan selama 2 minggu. Selanjutnya beliau dapat menyusun naskah buku untuk kelas IX dan untuk SMA rata-rata dalam waktu 2 minggu.

Buku-buku tersebut dinilaikan ke Pusat Perbukuan. Proses selanjutnya beliau harus belajar mengedit berdasarkan catatan-catatan dari tim penilai. Pendapatan beliau jauh lebih besar dari pendapatan seorang guru PNS. Selain dari hasil menjual naskah buku, juga mendapat uang dari editor. Setelah proses penilaian buku selesai dan buku sudah mendapatkan SK penetapan, maka buku siap diterbitkan.

Tantangan baru datang dari Bapak Direktur Penerbit SIC. Kata beliau, Bapak Jumanto cocok menekuni bidang marketing. Pertanyaan beliau pada diri sendiri, bisakah menjalani bidang marketing sambil menjalankan tugas sebagai guru PNS?

Pemerintah meluncurkan istilah BSE. Buku-buku ajar yang ditulis oleh penulis buku secara indie maupun lewat penerbit dan lulus penilaian dibeli oleh pemerintah. Buku tersebut diberi HET. Pihak ketiga boleh mencetak buku tersebut dengan harga yang telah ditentukan oleh pemerintah. Di masa buku BSE tersebut, Bapak Jumanto mendirikan usaha penerbitan untuk mengajukan izin mencetak BSE.

Pengalaman Bapak Jumanto sebagai penulis, editor, marketing, manager, dilakukan sampai sekarang. Di PGRI Jateng mendapat tugas sebagai Ketua Badan Penerbitan PGRI Jateng dengan Penerbit PGRI Jateng Press. PGRI Jateng Press siap membantu menerbitkan buku Bapak Ibu penulis pemula.

Menulilah, menulis  itu mudah, langsung menulis, dengan menulis orang mendapat kenikmatan, langsung menulis tidak perlu dipikir terlalu dalam. Kreativitas seseorang dalam menulis akan tetap membara dipengaruhi oleh motif.

Menulis dengan Motif 3G

Apa itu motif 3G? Menurut Bapak Jumanto, dalam filsafat jawa, 3G itu adalah Cari Jenang, Cari Jeneng dan Cari Seneng. Setiap penulis memiliki motif yang berbeda-beda. Penulis pemula biasanya motifnya adalah seneng. Seneng merupakan tingkat terakhir, tertinggi karena dipengaruhi oleh religilitas seseorang, menulis itu untuk mendapatkan kesenangan yang membuat hidup lebih bahagia. Apakah dengan menulis orang akan menjadi kaya? Menulis yang bertujuan untuk mencari kebahagiaan, untuk mendapatkan uang, adalah motif jenang. Sedangkan motif jeneng adalah tujuan seseorang dalam menulis untuk mendapatkan mendapatkan kedudukan dalam karier, mendapatkan nama, jeneng.

Menurut Bapak Jumanto, kegiatan menulis itu harus dibiasakan, menulislah, menulis dan menulis. Setelah kebiasaan menulis ini dilakukan dengan lancar, maka saatnya menulis dengan arah yang khusus untuk tujuan tertentu, atau pembaca tertentu, misalnya untuk anak TK, SD, SMP atau umum. Tulisan akan lebih baik jika mengikuti arah atau selera calon pembaca, hal ini sudah diatur dalam UU no. 13 tahun 2017 tentang perbukuan.

Kuliah malam ini Bapak Jumanto fokus pada buku non pelajaran, supaya bisa menggali ide apa yang ada di pikiran, maka inspirasi akan muncul. Bila ada ide ketika sedang sibuk, tulislah dalam bentuk outline. Outline perlu dihadirkan supaya tulisan tidak keluar dari rel, dan materi tidak diulang-ulang. Dari ide yang muncul dibuat kerangka. Bapak Jumanto memberikan kesempatan bagi penulis pemula, jika akan menerbitkan buku, bisa buku apa saja bisa diterbitkan di PGRI Jateng, akan diberikan cover, dan ISBN.

Menurut Bapak Jumanto, menulis buku pelajaran lebih mudah daripada menulis buku lain, karena berdasarkan KI, KD dan diambil dari silabus. Setiap KI KD hrs dikembangkan, tujuan pembelajaran, penugasan, dan evaluasinya seperti apa. Bisa dikembangkan sesuai dengan kondisi di sekolah. Bila mau dinilaikan untuk kenaikan pangkat, ada  ketentuan, minimal bisa dilihat untuk umur yang disasar. Penerbit non pelajaran, yang tidak mengandung sara.

Bagaimana cara menjadi penulis yang berhasil? Supaya menjadi penulis yang berhasil, menulislah sesuai ke dunia kita. Agar bisa mengirim ke penerbit mayor, bisa bikin sinopsis. Jika menulis cerpen, harus diawali dengan outline, supaya sesuai dengan ide yang mau ditulis. Cerpen harus menarik. Lomba cerpen, karya guru bagus-bagus. Dilihat paragraf awal yang menggigit, menarik supaya pembaca tertarik untuk melanjutkan membaca. Ungkapan di paragraf awal menarik. Untuk SMP cukup 40 halaman. Siapa tahu karya cerpen pemula bisa meledak.

PGRI Jawa Tengah bisa membantu guru untuk menerbitkan karya yang belum pernah diterbitkan. Mau dicetak di percetakan besar diperbolehkan. PGRI minta 5 eksemplar. Menerbitkan buku pemula, 20 ato 100 eksemplar. Tetapi di label penerbitnya adalah PGRI Jateng Press.

Pada akhir kuliah, Bapak Jumanto memberikan simpulan sebagai berikut:
Menulis Itu Mudah
1.     Menulislah menulis dan menulis.
2.     Tulislah tema-tema yang ada di sekeliling kita.
3.     Jagalah motivasi kita dalam menulis agar kita tetap bersemangat menulis.
4. Sebagai Guru banyak ide yang dapat ditulis menjadi buku. Setiap KD dapat dikembangkan menjadi 1 buku pengayaan.
5.   Buatlah outline agar tulisan terarah dan konseptual,  tulisan memiliki hubungan timbal balik yang disajikan dengan baik. Outline memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda. Dengan outline akan menghindari penggarapan topik lebih dari dua kali atau lebih dan outline memudahkan penulis mencari materi pembantu.
6.  Di saat menulis hindari niat untuk mengoreksi atau mengedit. Tulis terus ide yang sedang membara.
7.     Buku yang kita tulis sesuaikan dengan masa perkembangan bahasa calon pembaca buku kita. Sesuaikan dengan jenjang buku sesuai UU no 3 tahun 2017 tentang Perbukuan.
8. Di masa sekarang banyak materi yang dapat kita kembangnya menjadi buku pengayaan terutama untuk membantu anak dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh.
9. Kendala kita dalam menulis adalah Malas. Kita memiliki pengetahuan dan keterampilan menulis tetapi kita malas menulis.
10. Untuk menjadi penulis bukan ditentukan bakat. Menjadi penulis karena kemauan kita untuk menulis menulis dan menulis akhirnya terampil menulis.

Demikianlah resume yang saya buat kali ini, semoga bermanfaat. Masukan dan saran dari rekan-rekan sangat saya harapkan demi perbaikan tulisan ini. Terima kasih. Salam Literasi.




Sabtu, 11 Juli 2020

Strategi Pemasaran Buku


Strategi Pemasaran Buku

Resume Kuliah Pertemuan kedelapanbelas


Belajar Menulis Gelombang 12
Pertemuan 18 : Jum’at, 10 Juli 2020
Waktu              : Pukul 19.00 – 21.00 WIB
Pemateri          : Agus Subardana, S.E., M.M., CDS
Topik                : Strategi Pemasaran Buku
Peresume        : Dra. Arnita Budi Siswanti, M.Hum
                          (arnita.znt@gmail.com)



Jum’at, tanggal 10 Juli 2020 merupakan pertemuan ke-delapanbelas, kelas belajar menulis online gelombang 12 bersama Om Jay. Pertemuan dibuka oleh Om Jay yang mempersilahkan Ibu Aam Nurhasanah sebagai moderator dan nara sumber kita malam ini adalah Bapak Agus Subardana, S.E., M.M., CDS. Beliau adalah Direktur Pemasaran, Penerbit ANDI.


Bapak Agus Subardana, S.E., M.M., CDS mengawali kuliah malam ini dengan memberikan gambaran dampak penjualan buku selama COVID-19. Penjualan buku menurun drastis dengan adanya pandemi COVID -19. Beliau menyampaikan bahwa jaringan toko buku semuanya tutup dalam kurun waktu 4 bulan, karena banyak orang takut datang ke toko buku dan mall di mana terdapat toko buku di dalamnya. Jika direview, dampak dari COVID -19, omset penjualan buku turun hingga 70-80 %. Banyak distribusi ke toko buku dari penerbit yang berhenti, banyak penerbit yang bangkrut.


 Bapak Agus Subardana menjelaskan pada gambar di atas, bahwa mulai pertengahan Februari pengunjung di toko buku Gramedi menurun tajam sekali, bulan April turun, pada pertengahan Juni mulia merangkak naik, turun lagi dan bulan Juli sudah mengalami kenaikan lagi. Pada bulan Juli toko buku Gramedia sudah dibuka lagi dengan mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah.

Pentingnya Transformasi Digital

Dampak dari pandemi COVID-19 telah mengubah dunia menuju era Low Touch Economy, ditandai dengan minimnya sentuhan fisik, keharusan mengecek kesahatan, perilaku baru hingga pergeseran di sektor-sektor industri perbukuan. Perubahan ini berdampak pada cara mengajar, cara belajar, pada kehidupan keluarga hingga aktivitas sosial. Penerbit Andi menggunakan strategi digital marketing pada bisnis penerbitan buku.

Digital Marketing


Dari bagan di atas, Bapak Agus Subardana menjelaskan bahwa pada era new normal penerbit Andi harus  menyesuaikan diri dengan sistem digital marketing supaya tetap eksis. Di dalam digital marketing ada branding, sosial  media, content marketing, email marketing, video production, SEO, web desain, App development dan SEM.

Mengapa digital Marketing?
Penerbit Andi menggunakan digital marketing karena:
1.      Sangat efektif untuk pemasaran buku, membantu meningkatkan penjualan.
2.      Harus tetap berhubungan dengan pelanggan buku di media sosial, dibangun terus menerus lewat digital marketing.
3.      Memastikan buku yang dijual mudah ditemukan di online (market place: buka lapak, toko pedia, shopee, blibli, dsb), juga membangun reseller team yang  bisa memasarkan buku ke konsumen, misalnya melalui WA, FB, IG, dan youtube.

Manfaat Digital Marketing?


Manfaat dari digital marketing antara lain:
1.     Biaya relatif lebih terjangkau.
2.     Daya jangkauan sangat luas.
3.     Mudah menentukan target pasar buku yang akan ditawari sesuai kategori.
4.     Komunikasai dengan konsumen lebih mudah.
5.     Mudah dievaluasi dan dikembangkan.
6.     Lebih cepat populer.
7.     Sangat membantu meningkatkan penjualan.

Bapak Agus Subardana menjelaskan beberapa strategi pemasaran buku yang efektif, antara lain sebagai berikut:
1.   Mobile marketing, salah satu strategi yang sangat ngetren saat ini, menggunakan internet yang sangat besar maka peluang buku terjual juga lebih besar.
2.   Email marketing, sudah sejak lama digunakan. Karena ada hubungan kedekatan maka jumlah pelanggan meningkat.
3.   Personalize marketing, bisa menggunakan target iklan secara personal, teknologi mampu mengidentifikasi kebutuhan pelanggan secara personal memlaui karakteristik yang sesuai dengan konsumen.
4. Continuous marketing, pemasaran selalu berkelanjutan yang menghubungkan semua lini dengan medsos terus menerus, menyasar pengguna sosmed, dapat dievaluasi secara akurat.
5.  Terintergrated digital marketingnya, cara bagaimana marketing menggabungkan digital marketing yang digunakan dalam sebuah website atau tool. Aktivitas akan berjalan dengan cara kerja yang sederhana namun berdampak luar biasa. Sekali upload semua informasi terkoneksi antara satu sosmed dengan yang lain.
6.  Gunakan content marketing yg berbobot dan menarik, pengguna internet selalu mencari hal-hal yang menarik konsumen dengan website yang disediakan. Informasi bisa berupa artikel, teks, gambar, video atau  hasil riset. Informasi yang disediakan harus memiliki keterikatan atau relevansi dengan usaha bisnis.
7. Menghadirkan visual marketing, sangat penting di dunia nyata dan maya, instagram, youtube, dan visual promosi yang lain.
8.  Peran besar google adward, meningkatkan performa marketing, berbayar namun potensi return yang dihasilkan sangat besar.

Selain beberapa strategi yang dijelaskan oleh Bapak Agus Subardana di atas, beliau juga menambahkan strategi untuk meningkatkan penjualan buku, yaitu (1) untuk meningkatkan strategi penjualan buku, pemasaran paling efektif adalah lewat komunitas-komunitas, lebih tinggi penjualannya sesuai komunitas, misal penjualan novel, masuk dalam komunitas novelis, penjualan buku sarana penunjang pendidikan ditawarkan ke komunitas guru. Komunitas-komunitas ini yang menghubungkan langsung dengan produk-produk; (2) harus lebih depan dari kompetitor, harusa selalu tampil yng pertama, tercepat dan paling tepat sasaran sesuai kategori pasar yg dibidik; (3) harus mempunyai tim yang paham dengan digital marketing; (4) adakan penawaran promo-promo khusus dengan memberi diskon atau rabat yg lebih pada konsumen supaya konsumen tertarik membeli buku; (5) sering mengadakan even-even semacam webinar lewat zoo, channel youtube, live streaming, juga group WA sebagai salah satu promo; (6) menjadi brand yang tanggap terhadap situasi dengan menumbuhkan empati, cepat merespon dan segera mengirim buku setelah ada transaksi, mencarikan buku yang diinginkan konsumen, dan jika ada komplain cepat diberi solusi.

Potensi Buku Sekolah

Pemasaran buku sekolah dengan adanya pandemi COVID-19 sangat potensial, bisa digunakan sebagai sarana unutk pertahankan pemasaran buku. Sasaran produk buku terkait dengan kebijakan penggunaan dana BOS. Tiap sekolah boleh mengembangkan perpustakaan, produk-produk yang sangat dibutuhkan. Penerbit Andi bisa mensuplay dan memberikan gambaran kategori buku yang bermanfaat untuk masing-masing sekolah sesuai dengan kebutuhan.

Fasilitas di Penerbit Andi

Fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh Penerbit Andi, antara lain:
1.     Melayani pembelian buku dari Dana BOS melalui SIPLah (blanja.com dan blibli.com).
2.     Buku Teks Utama K 13 (Buku HET), Buku Pelajaran Pendamping dan Buku Pelajaran Peminatan.
3.     Buku Pelajaran SMK untuk Buku Kelompok C2, C3.
4.     Buku Informatika Kelas 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12.
5.     Buku Perpustakaan baik buku fisik maupun e-books.
6.     Alat-alat olah raga dan alat-alat kesenian.


Informasi tentang ranking penjualan buku sangat penting bagi penulis, yang dapat memberikan gambaran kepada penulis buku apa yang sekiranya mau ditulis. Bapak Agus Subardana memberikan informasi tentang ranking penjualan buku di toko buku Gramedia. Urutan ranking buku yang laku di toko buku Gramedia, dari yang best seller, yaitu novel sebesar 16%, urutan kedua kedua, buku anak sebesar 13,6 %, buku religi dan spiritual sebesar 12 %, buku sekolah sebesara 11,15 %, dst.

Demikianlah resume yang saya buat kali ini, semoga bermanfaat. Masukan dan saran dari rekan-rekan sangat saya harapkan demi perbaikan tulisan ini. Terima kasih. Salam Literasi.






Rabu, 08 Juli 2020

Proses Menerbitkan Buku Ajar


Proses Menerbitkan Buku Ajar

Resume Kuliah Pertemuan ketujuhbelas


Belajar Menulis Gelombang 12
Pertemuan 17 : Rabu, 8 Juli 2020
Waktu              : Pukul 19.00 – 21.00 WIB
Pemateri          : Joko Irawan Mumpuni
Topik                : Proses Menerbitkan Buku Ajar
Peresume        : Dra. Arnita Budi Siswanti, M.Hum
                          (arnita.znt@gmail.com)



Rabu, tanggal 8 Juli 2020 merupakan pertemuan ke-tujuhbelas, kelas belajar menulis online gelombang 12 bersama Om Jay. Pertemuan dibuka oleh Om Jay yang mempersilahkan Ibu Aam Nurhasanah sebagai moderator dan nara sumber kita malam ini adalah Bapak Joko Irawan Mumpuni. Beliau adalah Direktur Penerbitan, Penerbit ANDI, penulis buku bersertifikat BNSP dan Asesor BNSP.


Bapak Joko Irawan Mumpuni menyampaikan materi dengan cara memberikan slide dan paparan menggunakan voice note tujuannya supaya peserta memperhatikan dengan seksama tidak hanya copy paste. Ide yang bagus untuk membiasakan menulis dengan bahasa sendiri. Suara beliau jelas, tegas, intonasi mantap, pelan-pelan sehingga mudah untuk diikuti sambil membuat resume.

Publikasi Bagi Akademisi untuk Apa?
Bapak Joko Mumpuni lebih suka menggunakan istilah publikasi atau penerbitan daripada istilah menulis. Karena menulis hanya sekedar menulis, semua orang bisa menulis, tetapi belum tentu menerbitkan tuisannya. Guru termasuk akademisi. Menurut Bapak Joko, publikasi bagi akademisi memiliki tujuan antara lain:
1.     Orientasi pada profit, ingin  mendapatkan royalti.
2.     Nirlaba (CSR/ Pengabdian). Hidup ini harus berarti bagi sesama.
3.     Branding/ Promosi. Supaya menang dalam Pilkada.
4. Memenuhi regulasi/ Akreditasi. Bagi dosen dan guru untuk memenuhi regulasi kenaikan pangkat.


Kita Pada Level Apa?
Apa tujuan kita menerbitkan tulisan? Ada 8 langkah yang disampaikan oleh bapak Joko Irawan Mumpuni. Kita termasuk pada tangga yang mana?
1.     Saya  tidak ingin melakukannya
2.     Saya tidak dapat melakukannya
3.     Saya ingin melakukannya
4.     Bagaimana saya melakukannya?
5.     Saya akan mencoba melakukannya.
6.     Saya dapat melakukannya
7.     Saya akan melakukannya
8.     Ya, Saya melakukannya
Bapak Joko Irawan Mumpuni, mengharapkan kita pada level sudah melakukannya (sudah menulis), artinya langkah kita sudah benar. Apakah sampai di sini sudah selesai? Ternyata belum. Mengapa? Karena untuk menjadi penulis yang bukunya layak diterbitkan oleh penerbit harus memenuhi beberapa syarat. Bagi orang yang sudah populer, akan lebih mudah menerbitkan buku, misalnya Pak Jokowi, apapun yang beliau tulis akan laris. Yang paling bagus adalah penulis populer menulis buku yang juga populer, pasti akan sangat laris manis. Bagaimana dengan posisi penulis pemula? Bagi penulis pemula tidak perlu berkecil hati karena bisa menulis tema-tema yang sedang populer dan berusaha menulis dengan bagus. Insyaa Allah akan diterbitkan jika memenuhi kebutuhan pasar.

Ekosistem Industri Buku


Ada 4 komponen kelompok Besar (Stakeholder) pada ekosistem penerbitan buku yaitu:
1.       Penerbit
Pelaku pasar yang memiliki tanggung jawabnya paling besar. Mendapatkan persentase 60% tetapi menanggung biaya produksi dan kerugian jika buku tidak laku.
2.       Penyalur (Toko Buku)
Pelaku pasar mendapatkan keuntungan 30%.
3.       Pembaca
Merupakan pangsa pasar.
4.       Penulis
Pelaku pasar, yang mendapat keuntungan paling besar. Mendapat royalti 10%.

Menurut Bapak Joko Irawan Mumpuni, ada beberapa penghambat pertumbuhan industri penerbitan, antara lain: minat baca yang kurang, cenderung lebih suka menonton youtube dan televisi, literasi tertinggal karena minat menulis kita kurang, lebih banyak kebiasaan bicara, dan yang terakhir adalah kurangnya apreasi terhadap hak cipta, banyak buku difoto copy dan dibajak, akhir-akhir ini e-book ilegal, buku resmi discan dan didistribusikan yang merugikan pennulis dan penerbit.

Proses Naskah Menjadi Buku
Ada 4 langkah proses pengiriman naskah sampai siap dijual, langkah-langkah tersebut antara lain:
1.    Naskah dikirim ke penerbit, sebaiknya mengirim naskah berupa hard copy supaya aman, jika sudah disetujui pihak penerbit, baru menyerahkan soft copy.
2.       Naskah akan dinilai (direview), apakah naskah tersebut jika dijadikan buku layak jual atau tidak.
3.   Jika naskah diterima, penulis mengirim soft copy lengkap, berisi tentang judul buku, daftar isi lengkap, sinopsis, CV penulis.
4.       Penerbit bisa menentukan, edit, setting, cetak, dan buku siap dijual.

Proses Editing dan Setting
Proses editing dan setting dilakukan oleh pihak penerbit. Berikut ini penjelasan dari Bapak Joko Irawan Mumpuni.
1. Penerbit tidak menolak naskah dengan alasan editorial yang buruk (salah kalimat, salah ketik, titik, koma yang salah), karena penerbit Andi memiliki lebih dari 60 editor, yang merupakan ahli bahasa semua, sejelek apapun akan diedit oleh editor penerbit Andi. Bahkan penulis akan kaget karena naskah yang sudah menjadi buku akan menjadi lebih enak dibaca.
2. Siapa yang menentukan Judul? Judul berhubungan dengan setting cover, judul biasanya usulan dari penulis dimodifikasi oleh penerbit supaya laku karena penerbit sudah jauh lebih berpengalaman daripada penulis disesuaikan dengan minat baca masyarakat. Jadi cover, judul dan sinopsis harus dibuat menarik.

Ciri-ciri Penerbit yang Baik
Bapak Joko Irawan Mumpuni menjelaskan ciri-ciri penerbit yang baik. Adapun ciri-ciri penerbit yang baik adalah sebagai berikut:
1.      Memiliki visi misi yang jelas
2.      Memiliki Bussiness core lini produk tertentu
3.      Pengalaman penerbit
4.      Jaringan Pemasaran
5.      Memiliki Percetakan sendiri
6.      Keberanian mencetak jumlah eksemplar
7.      Kejujuran dalam membayar royalti

Apa yang penulis diperoleh?
Apabila buku sudah terbit, penulis akan memperoleh hal-hal berikut ini:
1.  Peningkatan Finansial
-      Royalti 10%, jumlah royalti tergantung jumlah pemasaran.
-      Diskon pembelian langsung
-      Seminar/ mengajar
2.  Peningkatan Karir
-      Adanya kebutuhan peningkatan status jabatan
-      Peluang karir di institusi atau perusahaan
3.  Kepuasan Batin
-      Buku sebagai karya monumental yang akan dikenang sepanjang masa
-      Ketika buku kita ada di toko buku besar
4.  Reputasi
-   Buku sebagai karya yang terpublikasi akan meningkatkan reputasi penulisnya.
-      Sering diundang seminar.

Ada 4 kwadran jenis penulis
1.    Penulis idealis adalah penulis yang tidak butuh uang. Biasanya para guru besar. Atau orang-orang kaya yang ingin nulis hanya untuk branding.
2.     Penulis industrialis adalah penulis yang minta royalti banyak.
3.     Bukan penulis idealis
4.     Bukan penulis indutrialis
Yang disukai oleh penerbit adalah gabungan dari kedua kwadran penulis, yaitu penulis idealis dan penulis industrialis. Karena mereka selalu menjaga mutu tulisan tetapi juga produktif.

Pertanyaan yang sering muncul dari penulis adalah: Kapan buku kita diterbitkan? Penerbit tidak pernah menggunakan sistem first in first on (yang masuk duluan akan terbit terlebih dahulu, yang masuk terakhir akan terbit terakhir) tetapi tergantung dari kebutuhan pasar, buku manakah yang lebih dibutuhkan oleh pasar dalam waktu dekat. Untuk menentukan waktu yang ideal, adalah H-3 bulan, supaya ada persiapan waktu yang lebih longgar dan tidak mengorbankan kualitas buku.

Kesimpulan dari Bapak Joko Irawan Mumpuni.
Banyak salah pengertian antara apa yang diinginkan oleh penulis dan penerbit, namun setelah ada komunikasi semua akan terjawab. Bagaimana naskah yang diterima atau ditolak? Apakah ini pernyataan atau pertanyaan? Sebagai penutup Bapak Joko Irawan Mumpuni memberikan analogi dengan pertanyaan 7 ekor burung. Pada intinya beliau berharap kepada peserta belajar menulis online bersama Om Jay untuk segera menulis, apapun yang terjadi kirimkan dengan segala resiko sehingga harus mau banyak belajar.

Materi yang luar biasa sangat bermanfaat, memberikan motivasi kepada saya untuk semakin menguatkan niat untuk menulis dan menerbitkan buku. Semoga suatu saat buku saya dapat diterbitkan oleh penerbit Andi. Terima kasih Bapak Joko Irawan Mumpuni selaku nara sumber, semoga ilmunya menjadi amal jariyah. Terima kasih juga kepada Om Jay yang selalu memfasilitasi group belajar menulis online, dan juga kepada Bu Aam Nurhasanah yang telah mendampingi jalannya kuliah pada malam ini, semoga Bapak Ibu sehat selalu dan mendapat pahala berlimpah dari Allah SWT.

Demikianlah resume yang saya buat kali ini, semoga bermanfaat. Masukan dan saran dari rekan-rekan sangat saya harapkan demi perbaikan tulisan ini. Terima kasih. Salam Literasi.



Menulis Buku Bersama Bu Iin

  Narasumber                : Dra. Musiin, M.Pd. Moderator                   : Bu Kanjeng Penulis Resume          : Arnita Budi Siswanti “...