Kamis, 17 September 2020

CLBK Bersama Pak Roma

Narasumber              : Yulius Roma Patandean, S.Pd.
Moderator                 : Bu Kanjeng
Penulis Resume        : Arnita Budi Siswanti

“Bila kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka MENULISLAH.

Sehingga hidup ini lebih mulia untuk sesama”.

(Al Ghazali)

Istilah CLBK sangat familiar di telinga kita. Penulis membayangkan singkatan dari CLBK adalah Cinta Lama Bersemi Kembali atau istilah anak zaman now, bisa diplesetkan menjadi Cita Lama Belum Kelar. Apakah demikian yang disampaikan oleh Pak Roma? Bapak yang murah senyum ini. Mari kita simak bersama. Berikut ini adalah profil dari Pak Roma.

Nama Lengkap                       : Yulius Roma Patandean, S.Pd.
Tempat/ Tanggal Lahir           : Tana Toraja, 6 Juli 1984
Unit Kerja                               : UPT SMAN 5 Tana Toraja
No. HP/WA                            : 0813 5563 2823
Email                                      : romapatandean@gmail.com
Facebook                                : Yulius Roma Patandean
YouTube                                 : Roma Patandean
Instagram                                : romapatandean
Blog                                        : https://romadean.blogspot.com  

  https://romapatandean.wordpress.com

Selain sebagai guru, sering pula Pak Roma diundang untuk menjadi juri pada Lomba-lomba Debat bahasa Inggris tingkat SMA dan Lomba Story Telling tingkat SMP di Kabupaten Tana Toraja. Pernah menjadi dosen tidak tetap di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia Toraja, sebagai Tutor di Universitas Terbuka dan sebagai Fasilitator Belajar di Yayasan Trampil Indonesia.

Saat ini beliau diberi tugas tambahan di organisasi tercinta kita, PGRI, sebagai Wakil Sekretaris PGRI Kabupaten Tana Toraja dan Sekretaris Perwakilan YPLP PGRI Kabupaten Tana Toraja.

 

Pada kesempatan ini, Pak Roma bercerita perihal bisa menerbitkan buku di penerbit mayor.

Pada satu kesempatan, pemateri pelatihan adalah Prof. Richardus Eko Indrajit. Topik materinya adalah menulis dalam satu minggu. Pak Roma pun sempat bertanya ke Prof. Eko, dan diberi tantangan malam itu dari Prof. Eko, "Apakah Pak Yulius mau menulis bersama saya?" Tentu saja tawaran dan kesempatan emas itu disambut gembira oleh Pak Roma. Menurut beliau, proses menulisnya persis seperti yang telah disampaikan oleh Ibu Tere.

Ketika telah diumumkan oleh Penerbit ANDI bahwa naskah yang ditulis oleh Pak Roma lolos untuk diterbitkan, beliau menangis dan menghubungi Prof. Eko lewat pesan di WA, "Terima kasih Prof. Jujur saya menangis Prof,” beliau menyampaikan kepada Prof. Eko. Beliau berterima kasih atas bimbingan Prof. Eko. Pak Roma terharu karena merasa seorang anak kampung, ternyata bisa menulis buku. Berikut ini adalah buku Pak Roma bersama Prof. Eko Indrajit, berjudul “Digital Transformation.”

Belajar dari pengalaman dan berbagai kegiatan yang dilakukan selama ini hingga menulis, Pak Roma menyebutnya dengan istilah CLBK.

Istilah CLBK telah menjadi populer di era milenial ini. Terutama di kalangan kawula muda. Dalam afmofsir asmara, Cinta Lama Bersemi Kembali tentunya sah-sah saja. Selama kedua sejoli menikmati proses dan tujuannya.

CLBK ala Pak Roma, dipanjangkan menjadi sebuah ajakan sekaligus perintah untuk diri Pak Roma, yakni: COBA, LAKUKAN, BUDAYAKAN dan KONSISTEN. Frase ini sederhana, namun sangat mengikat beliau. Kalau Omjay mengatakan "Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi", maka Pak Roma pasang alarm untuk diri sendiri, "Tuailah hasil selama masih sanggup CLBK."

COBA

Tak ada satu pun usaha yang berhasil jika tidak mencobanya lebih dahulu. Setiap tawaran pekerjaan dan amanah yang diberikan kepada pak Roma, beliau jarang menolaknya selama ada kaintannya dengan dunia mengajar. Sama halnya dengan menulis, memulainya kadang susah, terutama dalam membangun ide lalu mencurahkannya kalimat demi kalimat. Mencoba berulang-ulang akan melatih kita memproduksi untaian kata-kata yang menghasilkan kalimat bermakna.

LAKUKAN

Ketika kita sudah mencoba, telah menemukan rasa dan keunikan tulisan kita, maka harus terus dilakukan agar ide kita tidak mengendap seiring berlalunya waktu. Jika ada kendala, dan kita berhenti menulis saat itu, maka saat itu juga semangat menulis kita berhenti. Jadi Pek Roma memaksa diri untuk menulis, hingga kini. Menulis apa saja, intinya harus ada sesuatu yang tersimpan di draft tulisan blog beliau atau tersimpan di laptop.

BUDAYAKAN

Menulis harus menjadi budaya kita. Menjadi bagian dari cara hidup kita. Menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan kita. Jadi, budayakan menulis, sehingga menjadi panggilan beraktivitas setiap hari.

KONSISTEN

Tak ada karya yang terselesaikan dengan baik tanpa konsistensi. Konsisten dalam menulis adalah misi untuk mencapai visi seorang penulis, yakni menghasilkan sebuah karya tulisan yang bisa memberi inspirasi bagi banyak orang. Bagaimana cara Pak Roma konsisten? Memaksa menulis setiap hari, minimal menulis tugas untuk siswa di blog atau upload gambar. Selain itu, Pak Roma aktif membeli buku secara online. Jika kesulitan mengembangkan ide, maka beliau cari bukunya di OLSHOP.

Jadi, jangan takut CLBK, namun nikmatilah prosesnya dan syukuri hasilnya.

Pak Roma banyak terinspirasi oleh para narasumber di grup pelatihan kita ini. Beliau melakukan kiat prof Eko untuk menulis setiap hari, kalau bisa satu halaman sebelum tidur. Kemudian memaksimalkan waktu di hari Sabtu dan Minggu. Selain itu beliau juga praktikkan kiat dari bapak Budiman Hakim tentang Cerpenting. Menuliskan semua apa yang kita lihat yang nantinya akan sambung menyambung menjadi tulisan yang bermakna. Semoga di lain kesempatan beliau hadir di grup ini dengan materi tersebut. Selebihnya, Pak Roma mengetik satu paragraf di handphone sebelum tidur. Jam berapa pun beliau akan tidur, sebelum berlabuh ke pulau kapuk, pasti ada tulisan beliau di HP satu paragraf. Ketika ada kesempatan beliau melengkapinya.

Nah, inilah beberapa kiat yang dilakukan oleh Pak Roma, hingga beliau pun menyelesaikan tantangan kedua dari Prof. Eko. Beliau menyelesaikan tulisan dengan judul “Flipped Classroom” dalam jangka waktu satu bulan. Naskahnya sudah dikirimkan ke prof. Eko.

Berikut ini adalah dua sinopsis buku Pak Roma:

Buku DIGITAL TRANSFORMATION hadir dengan maksud membuka wawasan akan pentingnya mengubah mindset untuk bertransformasi, mengambil peran dan memposisikan diri dalam perubahan teknologi digital yang begitu pesat dalam dunia bisnis dan pendidikan. Selain itu buku ini memberi gambaran bagaimana membangun kampus dan sekolah yang cerdas ditinjau dari penggunaan teknologi digital, nature dan budaya. Serta bagaimana menerapkan cyber pedagogy dalam proses pembelajaran. Buku ini bisa dijadikan referensi untuk para pelaku bisnis, pelaku pendidikan, dosen, kepala sekolah, guru, dan mahasiswa terkait transformasi digital.

Sementara buku kedua Flipped Classroom

Belajar tanpa PR di rumah adalah kerinduan anak didik kita. PR dikerjakan di kelas tatap muka bisa saja menjadi hal baru bagi para pendidik. Flipped Classroom adalah buku tentang strategi membalikkan kelas dalam melakukan pembelajaran. Buku ini berisi berbagai tips bagaimana membalikkan kelas, sehingga siswa mampu berpikir kritis, lebih kreatif, mandiri dan mampu berkolaborasi. Peserta didik dimungkinkan untuk mampu menguasai konten pelajaran sesuai dengan kecepatan mereka masing-masing. Buku ini diperuntukkan bagi siapapun yang mencintai pendidikan, baik dosen, guru maupun para orang tua yang ingin mengetahui seperti apa model kelas terbalik.

Untuk menularkan literasi ke siswa, Pak Roma mulai membiasakan menulis materi pelajaran di blog kemudian mengirimkannya ke siswa untuk dipelajari dan ini sangat mendukung proses PJJ saat ini. Selebihnya, memberikan bahan bacaan ke siswa setiap malam sebelum pertemuan di kelas virtual esok hari. Ini bagian dari flipped classroom.

Bagaimana melawan malas dan kelelahan?

Terkadang kita sudah di depan laptop malah ketiduran. Saran Pak roma, bangun komitmen, semangat dan motivasi diri sendiri, bahwa ada hasil yang harus dicapai dalam proses menulis ini. Kalau kelelahan, biasanya Pak Roma tidur dulu. Walaupun itu jam 5 sore pulang dari sekolah. Diusahakan tidur. Bangun sekitar jam 7 malam. Saya merasa segar kembali.

Kesimpulan dari Pak Roma:

Jangan lelah untuk Coba, Lakukan, Budayakan dan Konsisten dalam menulis. Setiap usaha kita, pastinya akan bermuara pada hasil yang optimal mana kala kita senantiasa mau belajar, membangun komitmen dan memotivasi diri. Menulislah sebagai proses kehadiran kita untuk membawa kabar baik tentang ilmu kehidupan. Menulis adalah proses kehadiran kita untuk membawa kabar baik tentang ilmu kehidupan. Apa pun yang kita tulis pastinya ada hubungannya dengan proses hidup kita.

 

 

 

 

 



 


1 komentar:

Menulis Buku Bersama Bu Iin

  Narasumber                : Dra. Musiin, M.Pd. Moderator                   : Bu Kanjeng Penulis Resume          : Arnita Budi Siswanti “...