Kamis, 17 September 2020

Menulis Buku Bersama Bu Iin

 

Narasumber                : Dra. Musiin, M.Pd.
Moderator                   : Bu Kanjeng
Penulis Resume          : Arnita Budi Siswanti

Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai 

tetapi untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna

dengan cara yang sempurna”

Blog Kang Robby (http://robbie-alca.blogspot.com/)

Ibu Dra. Musiin, M.Pd., atau biasa dipanggil Bu Iin oleh orang-orang di sekitarnya memiliki hobi membaca buku, menulis, travelling  dan memasak. Beliau lahir di Kediri pada tanggal 6 Juli 1970  dan merupakan seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan Kediri sejak tahun 1998.

Beliau pertama kali masuk sekolah di tahun 1977-1983 di SDN Kras I Kediri. Kemudian setelah lulus melanjutkannya ke SMPN Kras dari tahun 1983-1986 dan  melanjutkan ke SMAN 4 Kediri lulus tahun 1989. Beliau kuliah di IKIP Negeri Malang Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Pendidikan Strata II ditempuh di Universitas Negeri Surabaya Jurusan Pendidikan Bahasa dan Satra mulai tahun 2006-2009. 

Kecintaan akan profesi guru Bahasa Inggris membawanya menempuh Short Course di SEAMEO RELC Singapura tahun 2015. Pengalaman mengajar dimulai dari menjadi dosen pada tahun 1994 di STKIP PGRI Jombang, STIE Dewantara Jombang dan tutor bagi pekerja asing di PT Chiel Jedang Jombang.

Di lingkungan dunia pendidikan, Bu Iin aktif sebagai tim pengembang mata pelajaran Bahasa Inggris dan tim penilai angka kredit guru di tingkat Kabupaten Kediri. Selain mengajar, Bu Iin juga seorang founder organisasi swadaya masyarakat YAPSI yang berdiri sejak tahun 1991. Organisasi ini bergerak dalam bidang:

1.  Pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya UMKM bekerja sama dengan Bank Indonesia Surabaya.

2.  Pemberian bantuan pangan bagi masyarakat miskin, posyandu, anak sekolah bekerja sama dengan World Food Program (UN-WFP) di wilayaj Surabaya, Gresik dan Sidoarjo

3.  Pemberian bantuan susu bagi anak-anak SD bekerja sama dengan Susu Ultra dam Departemen  Pertanian Amerika Serikat.

4.  Pelatihan Sekolah Ramah Anak  bagi guru-guru SD di Kabupaten Sampang bekerja sama dengan UNICEF.

5.  Pendidikan  lingkungan dan daur ulang sampah bekerja sama dengan Tetra Pak Indonesia dan TP UKS Propinsi Jawa Timur.

6.  Pengadaaan perpustakaan kampung, dan toilet di kampung-kampung Surabaya donasi dari UN WFP.


Beliau telah sukses menerbitkan bukunya di penerbit mayor dan berbagi pengalamannya kepada kita.

Proses mulai menulis sampai menerbitkan buku Bu Iin berjudul LITERASI DIGITAL NUSANTARA, sama dengan yang telah disampaikan oleh Ibu Tere dan Bapak Roma. Beliau bertiga menerima tantangan dari Prof. Eko di saat beliau menjadi narsum dan malam itu juga Bu Iin membuat outline buku dari judul yang telah diberikan Prof. Eko.

Outline yang disampaikan oleh Bu Iin adalah sebagai berikut:

1.  Pengguna Internet di Indonesia

2.  Media Sosial

3.  Literasi Digital

4.  Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara

5.  Literasi Digital untuk Membangun Digital Mindset Warga +62

Keesokan harinya Prof Eko memberi Bu Iin cover buku yang akan ditulis.

Cover edisi awal buku Bu Iin

Semangat Bu Iin langsung berkobar untuk segera menyelesaikan buku tersebut. Bekal yang digunakan untuk menulis buku adalah surat kabar, buku-buku dan penelusuran referensi di Internet. Bu Iin berusaha menyisihkan 10% dari TPP yang diterima untuk pengembangan diri yakni dengan berlangganan surat kabar, berlangganan Wifi dan membeli buku-buku yang menambah wawasan pengetahuan beliau. Beliau tidak hanya membeli buku-buku yang berhubungan dengan mapel Bahasa Inggris, namun semua buku dari berbagai bidang ilmu yang menarik untuk dibaca akan dibeli.

Selama ini Bu Iin hanya menjadi pembaca yang baik. Seandainya menulis, beliau menulis PTK, jurnal, proposal, laporan untuk kepentingan pekerjaan saja, tidak pernah terlintas di benak untuk menulis dan menerbitkan buku apalagi di Penerbit Mayor. Namun, di awal tahun 2020, beliau membuat perencanaan akan menulis buku di SKP. Dan keajaiban itu datang dengan mengikuti Kelas Menulis Om Jay. Bu Iin jadi ingat dengan buku yang berjudul  The Secret (Law of Attraction) karya Rhonda Byrne, buku ini bercerita tentang rahasia kekuatan pikiran atau gaya tarik menarik di alam semesta. Pikiran Bu Iin di awal tahun adalah menulis buku, atas kehendak Allah beliau dituntun mengikuti kelas menulis dan berhasil menulis buku di penerbit Mayor. Alhamdulillah.

Dalam kesempatan ini Bu Iin mengajak Bapak Ibu penulis hebat untuk mengikuti proses memasak buku berjudul LITERASI DIGITAL NUSANTARA. Seandainya buku itu sepiring hidangan, kami diajak berbelanja, meracik dan memasaknya. Semoga bisa memberi pengalaman tersendiri.

Cover buku Bu Iin dari Penerbit Andi

Isi buku tersebut berasal dari materi yang disampaikan Prof Eko Indrajit di Ekoji Channel  (https://www.youtube.com/watch?v=8oMCQspJOII) yang berjudul Digital Mindset. Materi ini kemudian dikembangkan oleh Bu Iin berdasarkan referensi baik itu surat kabar, buku dan informasi yang ada di internet. Selain itu pengamatan dalam kehidupan sehari-hari juga sangat berperan dalam penulisan buku ini.

Bu Iin tertarik menulis materi ini karena berdasarkan data yang dirilis Data Statistika menunjukkan bahwa Indonesia masuk dalam 10 negara dengan pengguna internet terbesar di dunia. Indonesia berada di peringkat kelima dengan pengguna internet sebanyak 143,26 juta per Maret 2019.

Di Bab 1 ada 2 pembahasan yang ditulis oleh Bu Iin yakni:

Dalam memaparkan data-data tentang pengguna internet, Bu Iin menggunakan data hasil survey APJII. APJII adalah Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. Hasil survei tersebut digunakan sebagai data penulisan dan dipaparkan berdasarkan pengamatan dan referensi yang lain. Berikut adalah infografis yang dicantumkan di buku Bu Iin.

Berdasarkan data tersebut nampak pengguna terbesar adalah generasi Z (data tahun 2018). Kemungkinan besar karena PJJ di era pandemi Covid-19, generasi Apha juga mulai menjadi pengguna dalam prosentase yang besar.

Pembahasan tentang jumlah dan karakteristik masing-masing generasi ini sangat menarik karena berdasarkan tahun kelahiran dan kondisi tumbuh kembang mereka sangat mempengaruhi perilaku dalam berinternet.

Generasi yang lahir antara tahun 1995-2010 adalah Generasi Z atau dikenal dengan iGeneration atau Generasi Net. Mayoritas anggota generasi ini masih di bangku sekolah dan kuliah, hanya sebagian kecil saja yang masuk ke dunia kerja. Gadget dan internet telah menjadi bagian dari kehidupan mereka sejak kecil. Implikasinya mereka menyukai hal yang instan, kenyamanan dan multi tasking. Popularitas diperoleh di berbagai media sosial melalui unggahan-unggahan yang menunjukkan style mereka. Hedonisme sudah menjadi urat nadi yang tidak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari. Mereka menyukai berbelanja secara online sekaligus pelaku industri ekonomi kreatif di dunia maya. Uang tidak lagi untuk investasi seperti yang dilakukan generasi sebelumnya, namun untuk keperluan fashion, travelling dan kuliner.

Bab 2 buku Bu Iin berisi tentang Media Sosial, seperti gambar di bawah ini.

Berdasarkan hasil survei APJII tahun 2018, alasan warganet +62 menggunakan internet adalah berkomunikasi, bermedia sosial dan mencari informasi tentang pekerjaan. Murid-murid Bu Iin jika diajak menggunakan platform Google Classroom dalam pembelajaran selalu mengatakan bahwa paketan yang dibeli adalah paketan media sosial.

Di Bab 2, materi yang ditulis oleh Bu Iin adalah sebagai berikut.

Berdasarkan data yang dirilis We Are Social,Hootsuite, 2020 beberapa media sosial yang sering dipakai adalah sebagai berikut.

Pembahasan mengenai media sosial mencakup:

1.  Pengertian

2.  Jenis-jenis media sosial

3.  Kelebihan dan kekurangan media sosial

Menurut data yang diperoleh Bu Iin, penggunaan internet yang tidak dimbangi dengan kecerdasan digital akan mengakibatkan pengguna internet menjadi korban kejahatan digital atau bahkan menjadi pelaku kejahatan digital. Di Indonesia UU yang mengatur tentang Informasi Elektronik dan Transaksi Elektronik disebut dengan UU ITE. UU ITE Pasal 27 adalah pasal pasal yang sering dilanggar oleh warganet, Isi dari UU ITE pasal 27 seperti gambar berikut ini.

Untuk melengkapi pembahasan tentang dunia media sosial, di bagian akhir Bab 2, Bu Iin memaparkan tentang jenis-jenis kejahatan siber yang mayoritas sasaran empuknya dalah anak-anak usia 15-19 tahun. Anak anak pada usia yang sangat rawan.

Daftar kejahatan di dunia maya

Penjelasan tentang masing-masing jenis kejahatan di dunia maya beserta contoh kasusnya akan ditemukan  di Bab 2 bagian akhir. Bagaimanakah isi Bab 3. 4 dan 5?

Pembaca dipersilahkan memesan BUKU CERDAS berjudul LITERASI DIGITAL NUSANTARA untuk menambah wawasan dan koleksi buku kita.

Bu Iin yakin, Bapak Ibu peserta group menulis Gelombang 15 akan mampu menulis dan menerbitkan buku di Penerbit Mayor.  Sebagai penutup presentasi, Bu Iin mengutip ungkapan yang ditulis di blog Kang Robby (http://robbie-alca.blogspot.com/)


























CLBK Bersama Pak Roma

Narasumber              : Yulius Roma Patandean, S.Pd.
Moderator                 : Bu Kanjeng
Penulis Resume        : Arnita Budi Siswanti

“Bila kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka MENULISLAH.

Sehingga hidup ini lebih mulia untuk sesama”.

(Al Ghazali)

Istilah CLBK sangat familiar di telinga kita. Penulis membayangkan singkatan dari CLBK adalah Cinta Lama Bersemi Kembali atau istilah anak zaman now, bisa diplesetkan menjadi Cita Lama Belum Kelar. Apakah demikian yang disampaikan oleh Pak Roma? Bapak yang murah senyum ini. Mari kita simak bersama. Berikut ini adalah profil dari Pak Roma.

Nama Lengkap                       : Yulius Roma Patandean, S.Pd.
Tempat/ Tanggal Lahir           : Tana Toraja, 6 Juli 1984
Unit Kerja                               : UPT SMAN 5 Tana Toraja
No. HP/WA                            : 0813 5563 2823
Email                                      : romapatandean@gmail.com
Facebook                                : Yulius Roma Patandean
YouTube                                 : Roma Patandean
Instagram                                : romapatandean
Blog                                        : https://romadean.blogspot.com  

  https://romapatandean.wordpress.com

Selain sebagai guru, sering pula Pak Roma diundang untuk menjadi juri pada Lomba-lomba Debat bahasa Inggris tingkat SMA dan Lomba Story Telling tingkat SMP di Kabupaten Tana Toraja. Pernah menjadi dosen tidak tetap di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia Toraja, sebagai Tutor di Universitas Terbuka dan sebagai Fasilitator Belajar di Yayasan Trampil Indonesia.

Saat ini beliau diberi tugas tambahan di organisasi tercinta kita, PGRI, sebagai Wakil Sekretaris PGRI Kabupaten Tana Toraja dan Sekretaris Perwakilan YPLP PGRI Kabupaten Tana Toraja.

 

Pada kesempatan ini, Pak Roma bercerita perihal bisa menerbitkan buku di penerbit mayor.

Pada satu kesempatan, pemateri pelatihan adalah Prof. Richardus Eko Indrajit. Topik materinya adalah menulis dalam satu minggu. Pak Roma pun sempat bertanya ke Prof. Eko, dan diberi tantangan malam itu dari Prof. Eko, "Apakah Pak Yulius mau menulis bersama saya?" Tentu saja tawaran dan kesempatan emas itu disambut gembira oleh Pak Roma. Menurut beliau, proses menulisnya persis seperti yang telah disampaikan oleh Ibu Tere.

Ketika telah diumumkan oleh Penerbit ANDI bahwa naskah yang ditulis oleh Pak Roma lolos untuk diterbitkan, beliau menangis dan menghubungi Prof. Eko lewat pesan di WA, "Terima kasih Prof. Jujur saya menangis Prof,” beliau menyampaikan kepada Prof. Eko. Beliau berterima kasih atas bimbingan Prof. Eko. Pak Roma terharu karena merasa seorang anak kampung, ternyata bisa menulis buku. Berikut ini adalah buku Pak Roma bersama Prof. Eko Indrajit, berjudul “Digital Transformation.”

Belajar dari pengalaman dan berbagai kegiatan yang dilakukan selama ini hingga menulis, Pak Roma menyebutnya dengan istilah CLBK.

Istilah CLBK telah menjadi populer di era milenial ini. Terutama di kalangan kawula muda. Dalam afmofsir asmara, Cinta Lama Bersemi Kembali tentunya sah-sah saja. Selama kedua sejoli menikmati proses dan tujuannya.

CLBK ala Pak Roma, dipanjangkan menjadi sebuah ajakan sekaligus perintah untuk diri Pak Roma, yakni: COBA, LAKUKAN, BUDAYAKAN dan KONSISTEN. Frase ini sederhana, namun sangat mengikat beliau. Kalau Omjay mengatakan "Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi", maka Pak Roma pasang alarm untuk diri sendiri, "Tuailah hasil selama masih sanggup CLBK."

COBA

Tak ada satu pun usaha yang berhasil jika tidak mencobanya lebih dahulu. Setiap tawaran pekerjaan dan amanah yang diberikan kepada pak Roma, beliau jarang menolaknya selama ada kaintannya dengan dunia mengajar. Sama halnya dengan menulis, memulainya kadang susah, terutama dalam membangun ide lalu mencurahkannya kalimat demi kalimat. Mencoba berulang-ulang akan melatih kita memproduksi untaian kata-kata yang menghasilkan kalimat bermakna.

LAKUKAN

Ketika kita sudah mencoba, telah menemukan rasa dan keunikan tulisan kita, maka harus terus dilakukan agar ide kita tidak mengendap seiring berlalunya waktu. Jika ada kendala, dan kita berhenti menulis saat itu, maka saat itu juga semangat menulis kita berhenti. Jadi Pek Roma memaksa diri untuk menulis, hingga kini. Menulis apa saja, intinya harus ada sesuatu yang tersimpan di draft tulisan blog beliau atau tersimpan di laptop.

BUDAYAKAN

Menulis harus menjadi budaya kita. Menjadi bagian dari cara hidup kita. Menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan kita. Jadi, budayakan menulis, sehingga menjadi panggilan beraktivitas setiap hari.

KONSISTEN

Tak ada karya yang terselesaikan dengan baik tanpa konsistensi. Konsisten dalam menulis adalah misi untuk mencapai visi seorang penulis, yakni menghasilkan sebuah karya tulisan yang bisa memberi inspirasi bagi banyak orang. Bagaimana cara Pak Roma konsisten? Memaksa menulis setiap hari, minimal menulis tugas untuk siswa di blog atau upload gambar. Selain itu, Pak Roma aktif membeli buku secara online. Jika kesulitan mengembangkan ide, maka beliau cari bukunya di OLSHOP.

Jadi, jangan takut CLBK, namun nikmatilah prosesnya dan syukuri hasilnya.

Pak Roma banyak terinspirasi oleh para narasumber di grup pelatihan kita ini. Beliau melakukan kiat prof Eko untuk menulis setiap hari, kalau bisa satu halaman sebelum tidur. Kemudian memaksimalkan waktu di hari Sabtu dan Minggu. Selain itu beliau juga praktikkan kiat dari bapak Budiman Hakim tentang Cerpenting. Menuliskan semua apa yang kita lihat yang nantinya akan sambung menyambung menjadi tulisan yang bermakna. Semoga di lain kesempatan beliau hadir di grup ini dengan materi tersebut. Selebihnya, Pak Roma mengetik satu paragraf di handphone sebelum tidur. Jam berapa pun beliau akan tidur, sebelum berlabuh ke pulau kapuk, pasti ada tulisan beliau di HP satu paragraf. Ketika ada kesempatan beliau melengkapinya.

Nah, inilah beberapa kiat yang dilakukan oleh Pak Roma, hingga beliau pun menyelesaikan tantangan kedua dari Prof. Eko. Beliau menyelesaikan tulisan dengan judul “Flipped Classroom” dalam jangka waktu satu bulan. Naskahnya sudah dikirimkan ke prof. Eko.

Berikut ini adalah dua sinopsis buku Pak Roma:

Buku DIGITAL TRANSFORMATION hadir dengan maksud membuka wawasan akan pentingnya mengubah mindset untuk bertransformasi, mengambil peran dan memposisikan diri dalam perubahan teknologi digital yang begitu pesat dalam dunia bisnis dan pendidikan. Selain itu buku ini memberi gambaran bagaimana membangun kampus dan sekolah yang cerdas ditinjau dari penggunaan teknologi digital, nature dan budaya. Serta bagaimana menerapkan cyber pedagogy dalam proses pembelajaran. Buku ini bisa dijadikan referensi untuk para pelaku bisnis, pelaku pendidikan, dosen, kepala sekolah, guru, dan mahasiswa terkait transformasi digital.

Sementara buku kedua Flipped Classroom

Belajar tanpa PR di rumah adalah kerinduan anak didik kita. PR dikerjakan di kelas tatap muka bisa saja menjadi hal baru bagi para pendidik. Flipped Classroom adalah buku tentang strategi membalikkan kelas dalam melakukan pembelajaran. Buku ini berisi berbagai tips bagaimana membalikkan kelas, sehingga siswa mampu berpikir kritis, lebih kreatif, mandiri dan mampu berkolaborasi. Peserta didik dimungkinkan untuk mampu menguasai konten pelajaran sesuai dengan kecepatan mereka masing-masing. Buku ini diperuntukkan bagi siapapun yang mencintai pendidikan, baik dosen, guru maupun para orang tua yang ingin mengetahui seperti apa model kelas terbalik.

Untuk menularkan literasi ke siswa, Pak Roma mulai membiasakan menulis materi pelajaran di blog kemudian mengirimkannya ke siswa untuk dipelajari dan ini sangat mendukung proses PJJ saat ini. Selebihnya, memberikan bahan bacaan ke siswa setiap malam sebelum pertemuan di kelas virtual esok hari. Ini bagian dari flipped classroom.

Bagaimana melawan malas dan kelelahan?

Terkadang kita sudah di depan laptop malah ketiduran. Saran Pak roma, bangun komitmen, semangat dan motivasi diri sendiri, bahwa ada hasil yang harus dicapai dalam proses menulis ini. Kalau kelelahan, biasanya Pak Roma tidur dulu. Walaupun itu jam 5 sore pulang dari sekolah. Diusahakan tidur. Bangun sekitar jam 7 malam. Saya merasa segar kembali.

Kesimpulan dari Pak Roma:

Jangan lelah untuk Coba, Lakukan, Budayakan dan Konsisten dalam menulis. Setiap usaha kita, pastinya akan bermuara pada hasil yang optimal mana kala kita senantiasa mau belajar, membangun komitmen dan memotivasi diri. Menulislah sebagai proses kehadiran kita untuk membawa kabar baik tentang ilmu kehidupan. Menulis adalah proses kehadiran kita untuk membawa kabar baik tentang ilmu kehidupan. Apa pun yang kita tulis pastinya ada hubungannya dengan proses hidup kita.

 

 

 

 

 



 


Minggu, 09 Agustus 2020

Sukses Meraih Impian

 

Belajar Menulis Gelombang 15

Pertemuan 3           : Jum’at, 7 Agustus 2020

Waktu                     : Pukul 19.00 – 21.00 WIB

Pemateri                 : Theresia Sri Rahayu, S.Pd, SD

Topik                      : Pengalaman Menerbitkan Buku di Penerbit Mayor

Peresume               : Dra. Arnita Budi Siswanti, M.Hum

                                (arnita.znt@gmail.com)

Pertemuan malam ini dimoderatori oleh Mr. Bams. Dengan nara sumber Ibu Theresia Sri Rahayu, S.Pd, SD, dengan nama keren Cikgu Tere di FB beliau. Cikgu Tere lahir di Kuningan pada tanggal 13 September 1984. Sekarang bertugas di SDN Waihibur-Kab. Sumba Tengah NTT.

Cikgu Tere adalah seorang guru muda, yang cantik dengan segudang prestasi. Beliau sudah menorehkan 17 prestasi baik di tingkat daerah, nasional bahkan tingkat internasional berkat kerja keras beliau. Beliau memiliki motto bekerja, bekerja dan bekerja.


Prestasi Cikgu Tere

Prestasi luar biasa Cikgu Tere antara lain: Juara 1 Guru Berprestasi tingkat Kecamatan Padalarang-Kab. Bandung Barat (2014), Juara 2 Lomba Guru Berprestasi tingkat Kab. Bandung Barat (2014), Juara 3 Lomba Guru MIPA tingkat Kec. Padalarang (2014), Juara 1 Olimpiade Guru Nasional tingkat Provinsi NTT (2018), Finalis Lomba Olimpiade Guru Nasional tingkat nasional (2018), Finalis Lomba Alat Peraga Matematika Sederhana tingkat nasional (2018), Peserta Short Course ke Luar Negeri dalam Program 1000 Guru ke Luar Negeri (2019), 40 besar penerima dana hibah penelitian pada program Teaching Challenge (2019), Finalis Course on Developing Lesson Study for Primary Mathematics Teacher tingkat internasional (2019), Guru Inti Terbaik dalam Pembekalan Guru Inti Program PKP tingkat Provinsi NTT (2019), Peserta Terbaik dalam Bimtek UKS Regional Bali, Sahabat Rumah Belajar Provinsi NTT (2019), Finalis Lomba Mathematics Teaching Learning Model (MTLM) tingkat internasional (2019), Kader Inti Gerakan Ajarmat / Ayo Belajar Matematika (2019), Resume terbaik dari KSGN dan Pelatihan Belajar Menulis Bersama Om Jay (2020), Blogger inspiratif dari Ikatan Guru TIK PGRI dengan Penerbit Andi Yogyakarta pada bulan (2020), 35 selected participants of Advance Online Course SEAMEO Qitep in Mathematics (2020). Prestasi luar biasa yang telah dicapai oleh seorang guru muda. 


Mimpi Cikgu Tere

Salah satu mimpi besar Cikgu Tere adalah dapat menerbitkan buku di penerbit mayor. Gayungpun bersambut ketika beliau mengikuti diklat belajar menulis bersama Om Jay dan PGRI gelombang 4. Ketika itu nara sumbernya adalah Prof. Richardus Eko Indrajit, yang beken dengan nama Ekoji di channel youtube beliau. Prof. Richardus Eko Indrajit memberikan tantangan untuk  menulis buku selama satu minggu. Cikgu Tere menjadi bersemangat untuk mengikuti tantangan tersebut.

Cikgu Tere mempelajari beberapa topik yang ditawarkan oleh Prof. Eko. Topik-topik tersebut dapat ditonton lewat channel Prof. Eko dengan nama Ekoji Channel. Link channel youtube Prof. Eko sebagai berikut:

https://www.youtube.com/channel/UCa3LCo2Zjy_h_NaWz1V2jOw

Karena topik-topik di atas berbahasa Inggris, maka Cikgu Tere mencari Topik berbahasa Indonesia. Beliau tertarik dengan salah satu topik yang ditawarkan oleh Prof. Eko yaitu tentang “Ubiquitous Learning” dari youtube dengan link: https://youtu.be/gIkUmTF0PwA

Setelah mempelajari dengan seksama materi yang disampaikan oleh Prof. Eko, Cikgu Tere mendaftar sebagai salah satu peserta penulis buku dan mengajukan judul “Belajar Semudah Klik, Membangun Ubiquitous Learning Dalam Konsep Merdeka Belajar” yang disambut hangat oleh Prof. Eko. Yang membuat Cikgu Tere terharu, bahwa keesokan harinya, Prof. Eko langsung membuat cover buku beliau untuk memotivasi guru - guru yang lain.

Prof. Eko menambahkan judul  dengan kata Ekosistem, sehingga menjadi Judul Buku yang keren, yaitu “Belajar Semudah Klik, Membangun Ekosistem Ubiquitous Learning Dalam Konsep Merdeka Belajar” dengan cover yang eye catching dari Prof. Eko. 

Menulis Buku di Penerbit Mayor

Setelah Mendaftar sebagai penulis buku, Cikgu Tere digabungkan dalam satu grup WA yaitu Menulis Bersama Prof. Ekoji. Dalam grup tersebut, para anggota saling memotivasi agar dapat menyelesaikan tantangan menulis dalam seminggu. Grup tersebut beranggotakan 20 orang termasuk Prof. Eko.

Ada perasan khawatir pada diri Cikgu Tere ketika ketika Prof. Eko mengatakan bahwa tanggal 25 April 2020, penulis akan melakukan presentasi karya, yang berarti draft buku sudah harus selesai.

Akhirnya, tanggal 25 April, para penulis bertemu secara virtual untuk mempresentasikan karya. Di akhir kegiatan, Prof. Eko menyampaikan ada sedikit perubahan jenis huruf ukuran huruf, ukuran spasi, ukuran kertas, dan dilengkapi dengan index dan daftar pustaka yang dibuat dibuat otomatis.

PR Cikgu Tere masih banyak karena buku harus dibuat minimum 100 halaman dengan jumlah minimal 5 bab. Sedangkan Cikgu Tere baru mambuat 3 bab dengan jumlah 60 halaman, menambah 40 halaman tidaklah mudah. Sedangkan di masa pandemi ini beliau harus melakukan kunjungan ke rumah siswa karena di daerah beliau tidak memungkinkan pembelajaran online, dan beliau harus menyusun LKS. Perjuangan yang luar biasa hebat, dan kerja keras yang pantang menyerah. Patut dijadikan contoh bagi kami, guru-guru yang berada di zona nyaman. Harus lebih semangat dari yang telah dilakukan oleh Cikgu tere. Cikgu Tere, you are awesome. Saya salut, kagum dan bangga. 


Mimpipun Akhirnya Terwujud

Ada pepatah yang mengatakan “Sudah terlanjur basah, ya sudah mandi sekalian”, menginspirasi Cikgu Tere untuk menyelesaikan bukunya dengan menambah 2 bab supaya menjadi 100 halaman. Pada tanggal 4 April 2020, para penulis dipertemukan secara virtual dengan Penerbit Andi. Jadi, naskah buku harus masuk ke Prof. Eko sebelum tanggal 4 April 2020.

Setelah naskah buku selesai dan diserahkan kepada Prof. Eko, Cikgu Tere gelisah sampai tidak dapat nyenyak tidur. Karena itulah saat penentuan takdir tulisan beliau.

Dan hari yg ditunggu-tunggu pun tiba. Setelah mendengarkan paparan dari Penerbit Andi, akhirnya naskah Cikgu Tere dinyatakan diterima dan akan diterbitkan oleh Penerbit Andi. Perjuangan tanpa mengenal lelah akhirnya berbuah manis.


Langkah-langkah Menyusun Naskah Buku

Langkah-langkah yang dilakukan oleh Cikgu Tere untuk menyusun naskah buku antara lain:

1.   Memilih tema atau topik yang diminati masyarakat.

2.   Membuat mind mapping terkait topik.

3.   Mengembangkan judul menjadi outline naskah.

4.   Mengembangkan naskah sesuai dengan outline (mengandung unsur 5W + 1 H)

5. Mengenali dahulu seluk beluk (visi/ misi) penerbitnya, terlebih terkait syarat dan prosedur penerimaan naskahnya.


Tips dan Trik Cikgu Tere

Tips dan trik yang diterapkan oleh Cikgu Tere dalam membuat buku adalah sebagai berikut:

1.      Buat time schedule (sehari berapa bagian/ halaman,

2.      Kumpulkan referensi sebanyak mungkin,

3. Jauhkan HP (kecuali benar-benar dibutuhkan) karena cenderung mengecek notifikasi,

4.      Nulis dulu edit kemudian,

5.      Kerja sama dengan orang rumah (suami/ istri)


Perjalanan dan perjuangan Cikgu Tere dalam meraih impian, mengalami rintangan dan hambatan yang berat, namun berkat kegigihan, kedisiplinan, ketekunan dan konsistensi telah menghasilkan karya yang luar biasa. Cikgu Tere mengakhiri pemaparan dengan kalimat bijak:

Hanya segelintir orang yang berani bermimpi besar. Namun mimpi itu laksana sebuah kunci untuk menaklukkan semua rintangan di dunia. Jadi, peliharalah mimpi itu dan segeralah bangun untuk mewujudkannya”.

Cikgu Tere

 

Demikianlah resume yang saya buat kali ini, semoga bermanfaat. Masukan dan saran dari rekan-rekan sangat saya harapkan demi perbaikan tulisan ini. Terima kasih. Salam Literasi.

 


Kamis, 06 Agustus 2020

Menulis Blog di Wordpress.com

Belajar Menulis Gelombang 15

Pertemuan 2           : Rabu, 5 Agustus 2020

Waktu                     : Pukul 19.00 – 21.00 WIB

Pemateri                 : Bapak Bambang Purwanto, S.Kom., Gr.

Topik                      : Membangun Kebiasaan Menulis melalui Blog

Peresume               : Dra. Arnita Budi Siswanti, M.Hum

                                (arnita.znt@gmail.com)

Pertemuan malam ini dimoderatori oleh Om Jay. Dengan nara sumber Bapak Bambang Purwanto, yang biasa disapa Mr. Bams atau ayah Salwa. Mr. Bams lahir di Bandung pada tanggal 6 April 1974. Sebagai Guru tetap di SMP Taruna Bakti. No Kontak: 088809405468, 081322278305. Email pribadi: bangpurwa@gmail.com. Blog & Website: www.penamrbams.id. Instagram: @ayahnasalwa Pendidikan Akhir: STMIK AMIK BANDUNG, Jurusan Sistem Informasi. Hobi: Membaca Buku, mendongeng, berorganisasi, catur.

Mr. Bams mengawali pertemuan dengan sharing video pertama tentang menulis. Beliau berbagi pengalaman, menumbuh kembangkan minat menulis dan memanfaatkan blog sebagai sarana untuk menyimpan tulisan kita, sehingga blog bisa digunakan sebagai bahan untuk menulis buku.

Video kedua Mr. Bams berisi tentang “Bahagia Setiap Hari bersama Mr. Bams”. Setiap manusia memiliki potensi yang harus diasah supaya menjadi luar biasa. Kata atau kalimat bahagia yang kita dengar akan bermakna dan berdampak luar biasa, yang bisa menjadi kekuatan dalam menjalani hidup ini. Bahagia bisa kita ciptakan. Kalimat bahagia Mr. Bams hadir setiap hari untuk berbagi kebahagiaan yang bisa kita baca di pena Mr. Bams.

Pengalaman hidup Mr. Bams berawal dari pendongeng yang suka membaca buku dan menceritakan kepada anak-anak. Beliau sering mengumpulkan buku-buku, bahan bacaan sebagai referensi bahan mendongeng. Kebiasaan membaca merupakan salah satu pendorong kebiasaan menulis, sehingga pengalaman dalam hidup beliah dijadikan bahan tulisan.

Pada kegiatan Gerakan Literasi di SMP Taruna Bakti, Mr. Bams menjadi ketua tim literasi. Berkat kerja keras dan ketekunan beliau mengelola kegiatan literasi di SMP Taruna Bakti, maka pada tahun 2019, SMP Taruna Bakti berhasil mendapat anugerah dari Dinas Pendidikan Kota Bandung sebagai Sekolah Literasi kategori Utama.


Apakah Menulis di Blog itu Mudah?

Menulis itu bukan hal yang mudah pada awalnya, namun dengan berlatih dan terus berlatih, dan konsisten serta menjaga komitmen untuk menulis secara rutin, lama kelamaan akan terbiasa menulis dan tulisan kita akan lebih bermakna dan lebih menggigit, demikian yang disampaikan oleh ayah dari Salwa.

Peserta yang tergabung dalam group belajar menulis bersama Om Jay, sangat beruntung karena akan dipaksa untuk menulis dari pengalaman hidup yang dibagikan oleh para nara sumber, pengetahuan yang didapat secara cepat dengan menghadirkan para nara sumber hebat. Pengalaman hidup bisa ditulis di blog sebagai buku harian kita.

Kebiasaan menulis Mr. Bams dikembangkan dan terus diasah setelah ikut gabung bersama Om Jay di group belajar menulis gelombang 8, yang diprakarsai oleh Om Jay. Lama kelamaan, Mr. Bams mempunyai blog pribadi, bisa dibaca pada link: https://bepenamrbams.wordpress.com


Kekuatan MAU

Ayah Salwa mempunyai tiga kata motivasi yaitu MAU. Motivasi, Aksi dan Unggul. Hanya tiga huruf untuk melakukan sesuatu, namun maknanya luar biasa. Motivasi, impian, harapan dan cita-cita menjadi kekuatan. Jika tidak ada aksi hanya akan menjadi sebatas impian saja. Aksi yang dilakukan harus ada Unggulan, tidak hanya aksi yang biasa saja, tetapi harus bisa diterapkan dalam bidang apapun. Rumus MAU dapat diterapkan untuk memotivasi diri agar tetap konsisten dalam menulis. Mau menjadi penulis hebat harus pake MAU, mau menjadi guru hebat juga menerapkan MAU.

Saya jadi erinspirasi untuk memotivasi diri supaya mau menulis yaitu MNT, Motivasi, tidak ada orang lain yang bisa memotivasi selain diri kita sendiri. Nulis, mulai menulis dari hal-hal yang sederhana dan dikuasai, sehingga menulis dengan perasaan bahagia dan tanpa beban, huruf T, Terbitkan Buku, berawal dari buku antologi (keroyokan karya bersama) menjadi buku solo (karya sendiri).


Mulai dari yang Sederhana dan Ada di Kepala

Penulis pemula sering mengalami kesulitan untuk mengawali menulis. Ada keinginan kuat untuk mulai menulis, namun bingung harus mulai dari mana. Kadang sudah ada ide di kepala namun masih sulit untuk menuangkannya ke dalam tulisan. Mr. Bams memberikan solusi untuk mengatasi masalah ini yaitu dengan cara mulai menulis dari hal-hal yang sederhana, ide-ide yang ada di kepala kita, dituangkan ke dalam bentuk tulisan apapun hasilnya. Beliau memberikan kalimat motivasi “Tulislah apa yang mudah. Mudahkanlah hati kita agar bisa memulai tulisan di blog”.

Mr. Bams memberikan saran kepada penulis pemula agar belajar menulis dan berlatih menulis secara bertahap. Dimulai dari menulis satu paragraf yang terdiri dari lima kalimat, dilanjutkan dengan membuat dua paragraf dengan pola yang sama, dan menjadi tiga paragraf. Kata kuncinya adalah “Lakukan secara bertahap”.

Berkaitan dengan gaya penulisan, Mr. Bams memberikan masukan supaya menulis apa yang kita sukai. Jadi setiap hari bisa menulis apa saja. Boleh bersambung ataupun tulisan dengan tema baru. Lama kelamaan kita akan menemukan gaya tulisan. Kita sebaiknya membiasakan diri untuk menulis di blog karena bisa membantu untuk tetap menjaga komitmen dan konsisten dalam menulis. Karena blog bisa disetting. “Tulislah apa yang ada dalam kepala baik berupa pengalaman atau apapun.  Latih setiap hari, posting di blog dan share ke berbagai media sosial”.

Rumus Hidup Bahagia

Pada tahun 2007, Mr. Bams membuat tulisan Rumus Hidup Bahagia, ide yang sangat cerdas dan kreatif. Beliau membuat singkatan yang dianalogikan dengan tingkatan (level) pendidikan dari tingkat TK sampai tingkat Master. TK singkatan dari Tanamkan Keimanan, hal mendasar yang harus dikuasai dan dijalani dalam hidup ini. Yang kedua adalah SD singkatan dari Sholat Didahulukan, sholat lima waktu dilakukan secara tertib dan tepat waktu di sela-sela kesibukan, karena sholat merupakan tiang agama (bagi Muslim). Langkah berikutnya adalah SMP, singkatan dari Selalu Menjalankan Perintah-Nya, sebagai manusia wajib mentaati perintah-Nya, supaya hidup lebih tenang dan damai, langkah selanjutnya adalah SMA, singkatan dari Selalu Mengingat Allah dan yang terakhir bergelar MM, singkatan dari Mengingat Mati. Filosofi hidup yang luar biasa maknanya, sesuai dengan perjalanan hidup manusia jika ingin dapat menyeimbangkan antara urusan dunia dan akherat.


Tips Menulis di Blog

Mr. Bams berbagi tips Kebiasaan menulis di blog, antara lain:

1.   Tentukan apa yang mau ditulis di blog.

2.   Mulai dari yang sederhana.

3.   Lakukan terus menerus, sehingga menjadi peka.

4.   Bahan tulisan kita bisa dijadikan buku.

5. Menulislah setiap hari, maka tulisan kita lama-lama akan lebih menggigit dan bermakna.


Blog yang Memikat

Seperti apakah blog yang menarik minat pembaca?

Blog ibarat etalase toko untuk memajang barang yang dijual. Pemilik toko membuat pajangan barang di etalase yang menarik minat pembeli. Demikian juga dengan blog. Kita buat blog yang menarik supaya blog kita banyak dikunjungi dan diberikan komentar yang positif dari teman-teman atau rekan-rekan kita sesama blogger atau pembaca.

Ayah Salwa memberikan tips supaya blog kita menarik. Ada dua hal yang membuat blog kita menarik, yang pertama adalah karena tampilannya. Kita buat blog yang tampilannya menarik (eye chatching) sehingga sejak awal, pembaca akan tertarik dan penasaran untuk membaca isinya. Yang kedua adalah karena tulisannya yang bermanfaat bagi pembaca. Jika tulisan kita menarik yang berisi panduan atau tips yang bermanfaat, maka akan membuat pembaca ingin membaca sampai tuntas.

Pesan dari ayah Salwa “Jadikan blog media latihan untuk menulis. Sharelah setiap tulisan kepada teman dan media sosial lainnya”. Akan tetapi Mr. Bams juga menyampaikan kepada peserta diklat belajar menulis bersama Om Jay gelombang 15, untuk selalu menulis di blog tanpa  terbebani oleh tampilan dan gaya tulisan. Yang penting mulai menulis dan menulis dengan konsisten.


Demikianlah resume yang saya buat kali ini, semoga bermanfaat. Masukan dan saran dari rekan-rekan sangat saya harapkan demi perbaikan tulisan ini. Terima kasih. Salam Literasi.

 






Menulis Buku Bersama Bu Iin

  Narasumber                : Dra. Musiin, M.Pd. Moderator                   : Bu Kanjeng Penulis Resume          : Arnita Budi Siswanti “...